Jumat 22 Nov 2019 19:27 WIB

PB Djarum Loloskan 55 Peserta Audisi Umum ke Tahap Karantina

Tahap karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri.

Rep: Eko Supriyadi/ Red: Endro Yuwanto
Berbagai ekspresi peserta Audisi Umum PB Djarum saat pengumuman lolos atau tidak ke tahap selanjutnya di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/11).
Foto: Republika/Eko Supriyadi
Berbagai ekspresi peserta Audisi Umum PB Djarum saat pengumuman lolos atau tidak ke tahap selanjutnya di GOR Djarum, Kudus, Jawa Tengah, Kamis (21/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KUDUS – Final Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019 yang digelar selama tiga hari sejak Rabu (20/11) hingga Jumat (22/11) di GOR Djarum, Jati, Kudus, Jawa Tengah, telah selesai. Hasilnya, 55 pebulu tangkis muda berhasil melaju ke babak selanjutnya, yakni tahap karantina yang digelar selama satu pekan di dua asrama PB Djarum di Jati dan Kaliputu.

Perjuangan para atlet muda untuk menembus tahap karantina tidaklah mudah. Sebanyak 133 peserta Final Audisi Umum 2019 yang merupakan peraih super tiket dari lima kota penyelenggaraan Audisi Umum Beasiswa Bulu Tangkis 2019, yakni Bandung, Purwokerto, Surabaya, Solo Raya, dan Kudus, harus berjibaku dalam empat tahap eliminasi yang ditentukan oleh para pelatih tim PB Djarum.

Pada hari pertama Final Audisi Umum 2019, Rabu (20/11), Seluruh peserta diberi kesempatan bertanding dua kali dengan system full games atau 21 poin sampai selesai. Hasilnya, keseluruhan peserta lolos dalam Eliminasi I. Sementara pada Eliminasi II yang digelar Kamis (21/11) pagi, sebanyak 87 peserta dinyatakan lolos. Lalu di Eliminasi III pada Kamis (21/11) sore, 71 peserta berhak melaju ke hari terakhir Final Audisi Umum 2019.

Di hari terakhir inilah para peserta menjalani Eliminasi IV, dimulai dengan tes fisik yaitu beep test atau tes berlari terus-menerus di antara dua garis yang berjarak kurang lebih 20 meter, selama terdengar suara beep yang sudah direkam. Selanjutnya, mereka bertanding sekali lagi sebelum masuk ke tahap karantina.

Manajer Tim PB Djarum Fung Permadi menyatakan, tahap karantina merupakan kesempatan bagi para atlet muda untuk menyesuaikan diri dengan lingkungan serta berbagai fasilitas olahraga milik PB Djarum di kawasan Jati maupun Kaliputu. "Setelah masa orientasi tersebut, kami akan melakukan observasi seteliti mungkin, baik dari aspek skill, fisik, dan daya juang," kata Fung, usai Audisi Umum 2019, Kudus, Jumat (22/11).

Fung menjelaskan, selama tahap karantina, banyak pertandingan yang akan digelar. Tapi penilaian tidak hanya dari hasil pertandingan, namun juga mencakup kelebihan teknik yang dimiliki atlet.

Melalui tahap karantina ini, para pelatih juga lebih memiliki waktu lebih banyak untuk semakin selektif dalam memilih atlet-atlet yang akan dibinanya kelak. Para pelatih berbekal konsep pelatihan yang sesuai dengan standar PB Djarum, guna mencetak atlet-atlet muda ini ke level dunia.

"Saya menugaskan masing-masing pelatih di PB Djarum untuk menentukan pilihan dan berani memikul tanggung jawab dalam membina atlet-atlet hasil audisi umum pada tahun ini," jelas Fung.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement