Jumat 22 Nov 2019 23:57 WIB

Disrupsi Teknologi Harus Berdampak Positif Bagi Manusia

Yenny Wahid mengatakan disrupsi teknologi harus berdampak positif bagi manusia.

Yenny Wahid bertemu dengan sosok almarhum Gus Dur di atas panggung DISRUPTO 2019 melalui pemanfaatan teknologi Augmented Reality, Jumat (22/11).
Foto: Republika/Adysha Citra Ramadani
Yenny Wahid bertemu dengan sosok almarhum Gus Dur di atas panggung DISRUPTO 2019 melalui pemanfaatan teknologi Augmented Reality, Jumat (22/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Presiden RI keempat Abdurrahman Wahid (Gus Dur), Yenny Wahid mengatakan disrupsi teknologi yang terjadi sebagai wujud perkembangan teknologi, haruslah berdampak positif bagi manusia. Yenny teringat pesan Gus Dur terkaut substansi hubungan antarmanusia.

"Teknologi memang sangat powerfull. Namun seyogianya disrupsi teknologi yang tengah berlangsung harus memiliki dampak positif kepada manusia," ujar Yenny Wahid, saat membuka acara DISRUPTO 2019 di Plaza Indonesia, Jakarta, Jumat (22/11).

Baca Juga

Yenny mengatakan Gus Dur pernah memberikan pesan singkat namun mendalam dan penuh makna terkait tiga substansi hubungan antar-manusia. Dia mengatakan dalam pesannya Gus Dur mengatakan substansi hubungan antar-manusia adalah mewujudkan peradaban di mana manusia saling mencintai, saling mengerti, dan saling menghidupi.

"Hal tersebut bermakna secanggih dan sehebat apa pun peradaban, tetap tidak boleh meninggalkan aspek kemanusiaan," katanya.

DISRUPTO 2019 merupakan gerakan inklusif untuk merayakan disrupsi teknologi yang terjadi di Indonesia. Acara tersebut menjadi wadah untuk mempertemukan berbagai pihak dan menggerakkan perekonomian melalui inovasi teknologi.

Pembukaan DISRUPTO 2019, Jumat, ditandai dengan "kehadiran" Gus Dur secara virtual. DISRUPTO 2019 ini mengusung tema berbeda dibandingkan perhelatan yang sama tahun lalu. Co-Founder WIR Group sekaligus penggagas DISRUPTO Daniel Surya menjelaskan DISRUPTO 2018 lebih menitikberatkan pada startup, investor dan blockchain. Sedangkan DISRUPTO 2019 lebih mengeksplorasi tantangan yang akan dihadapi umat manusia pada masa datang, sehingga mengambil tema "The Future of Humanity".

Daniel menyampaikan banyak topik utama yang akan dibahas selama penyelenggaraan DISRUPTO 2019, salah satunya yakni menghadirkan kecerdasan buatan (Artificial Intelligence). "Kita berharap, DISRUPTO 2019 membuka pandangan masyarakat Indonesia terkait perkembangan Artificial Intelligence yang telah banyak digunakan di dunia luar," ujarnya.

Disrupsi teknologi, lanjut Daniel, saat ini telah sampai ke teknologi pintar menuju ke humanoid robotic, augmented reality dan bionic. "Ini tentu tidak bisa dihindari. Karenanya, kami sengaja mengusung topik untuk DISRUPTO 2019, The Future of Humanity. Bagaimana teknologi membawa kepada Indonesia yang lebih baik," ujar Daniel.

DISRUPTO 2019 digelar di Plaza Indonesia Extension lantai 4, 5 dan 6 mulai Jumat hingga Minggu 24 November 2019. Pembicara yang hadir untuk membahas Artificial Intelligence adalah Cyberdyne, sebuah perusahaan asal Jepang yang membuat robot untuk membantu kaum lansia dan difabel dalam mobilitas.

Selain itu ada Tilly Lockey, seorang difabel yang terbantu aktivitasnya berkat adanya inovasi teknologi tangan robot dari Open Bionic. Sejumlah hal lain yang siap menyemarakkan DISRUPTO 2019 adalah kehadiran Furhat Robotics yaitu robot sosial yang bisa berkomunikasi dan menunjukkan emosi layaknya manusia, Liam Nikuro (influencer virtual) dan lain-lain. Ada pula pembicara global yang merupakan pakar di bidangnya dan akan memamerkan beberapa inovasi teknologi.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement