Jumat 22 Nov 2019 23:40 WIB

Transjakarta Pastikan Jalurnya Steril dari Kendaraan Pribadi

Jalur Transjakarta dipastikan akan steril dari kendaraan pribadi tanpa pengecualian.

Sejumlah kendaraan melintas di jalur Transjakarta di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (5/10).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Sejumlah kendaraan melintas di jalur Transjakarta di Jalan Otista Raya, Jatinegara, Jakarta Timur, Kamis (5/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Transportasi Jakarta memastikan jalurnya akan steril dari kendaraan pribadi tanpa pengecualian agar memberikan pelayanan maksimal kepada pengguna layanannya sehingga dapat tepat waktu.

"Ada yang namanya diskresi polisi seringkali ditemukan jalur itu tidak steril. Saya bersurat ke Ditlantas Polda Metro Jaya dan Gubernur untuk cari solusi agar jalur TJ bisa steril. Sejak saat itu rupanya Ditlantas menerapkan agar diskresi polisi tentang penggunaan jalur TJ tidak dikeluarkan dengan mudah," kata Direktur Utama Transjakarta Agung Wicaksono saat ditemui di Kawasan Menteng, Jumat (22/11).

Agung mengatakan permintaannya agar jalur Transjakarta steril untuk menanggapi masyarakat yang kerap menggunakan jalur Transjakarta bahkan memaksa menerobos masuk agar terhindar dari kemacetan dan penilangan.

Setelah diskresi kepolisian di jalur Transjakarta diperketat, Agung mendapatkan laporan bahwa jalur untuk transportasi massal itu sudah jarang dilalui kendaraan.

Ia bahkan mencontohkan pengetatan diskresi kepolisian terhadap penggunaan jalur TJ dalam pengawalan turut diikuti oleh Presiden Republik Indonesia Joko Widodo.

"Waktu itu iring-iringan mobil RI 1 tapi nggak masuk ke jalur TJ, dia milih tetap di jalan biasa untuk kendaraan umum. Kita berterima kasih sekali kepada Presiden karena dengan ini memberikan contoh bagi kendaraan lain, kalau RI 1 aja nggak lewat jalur apa lagi RI-RI di bawahnya," kata Agung.

Sebelumnya pada Rabu (20/11) terdapat laporan bahwa di Jalan Setiabudi, Jakarta Selatan terjadi kemacetan di jalur Transjakarta karena pengguna motor yang menerobos jalur untuk menghindari razia kepolisian.

Akibat kejadian itu, bus Transjakarta koridor 4 Pulo Gadung- Dukuh Atas terhenti dan pramudi Transjakarta enggan mundur dari jalurnya.

Tindakan tersebut mendapat apresiasi dari manajemen Transjakarta dan pihak kepolisian untuk menilang para penerobos jalur transportasi massal itu.

"Tindakan tersebut membantu pihak kepolisian untuk segera datang ke lokasi dan menindak para pelanggar," kata Sekretaris Korporasi Tranjakarta Nadia Disposanjoyo.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement