Ahad 24 Nov 2019 08:24 WIB

Santri Juga Harus Jadi Wirausahawan yang Handal

Santripreneur Expo 2019 digelar di Blora, Jawa Tengah, 19-22 November 2019.

Wakil Bupati Blora, Arief Rohman membuka Santripreneur Expo 2019 di Desa Wado, Blora.
Foto: Dok Santripreneur Indonesia
Wakil Bupati Blora, Arief Rohman membuka Santripreneur Expo 2019 di Desa Wado, Blora.

REPUBLIKA.CO.ID, BLORA – Para  santri selayaknya tidak hanya pandai mengaji. Mereka juga perlu memiliki ketrampilan dalam berbisnis. 

Hal itu dikemukakan Inisiator dan Ketua Dewan Pembina Santripeneur Indonesia, KH  Ahmad Sugeng Utomo  di sela pembukaan Santriprenuer Expo 2019 di Desa Wado,  Kedungtuban,  Blora, Jawa Tengah, Selasa (19/11). Kegiatan yang  diadakan  bekerja sama dengan organisasi pemuda  Desa Wado itu digelar 19-22 November 2019.

Menurut Gus Ut – panggilan akrabnya -- santri di zaman MEA atau Masyarakat Ekonomi ASEAN harus bisa menjadi pemain dalam hal kewirausahaan sebagai upaya dedikasi santri untuk kemajuan ekonomi negeri.

Dedikasi tersebut, menurutnya, sebagai bukti bahwasanya santri juga memiliki skill dalam wirausaha. Tidak hanya melulu aktivitasnya adalah mengaji. “Santri juga harus bisa berdakwah dengan etika berdagang,” ujarnya dalam rilis yang diterima Republika.co.id.

Acara expo itu  dibuka secara resmi oleh Wakil Bupati Blora, Arief Rohman, Selasa (22/11).   Turut hadir camat, wakil Dinas Koperasi dan UKM  Blora, dan  tamu undangan lainnya.

Pembukaan Santripereneur Expo itu dimeriahkan dengan festival Barongan Blora dari sore sampai malam. “Kebahagiaan pun tampak dari para pengunjung yang diperkirakan sekitar 3.000 orang,” kata Gus Ut .

Ia menambahkan, acara hari kedua, rabu (20/11) diisi dengan  senam bersama pada pagi hari. Kemudian, penampilan akustik dan  pelayanan dari dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Kabupaten  Blora sampai sore hari. “Malamnya dimeriahkan dengan Kesenian Reog Ponorogo yang menghibur sekitar  4.000 pengunjung,” paparnya.

Kegiatan hari ketiga, Kamis (21/11)  dimulai dengan lomba mewarnai tingkat TK,PAUD,RA,KB yang diikuti kurang lebih 300 peserta dari Kabupaten  Blora. Kemudian dilanjutkan  dengan Dongeng Anak Soleh, dan  Game Religi tingkat MI,SD, dan TPQ,  sampai sore hari. 

“Malamnya diisi dengan pengajian peringatan  Maulid Nabi yang diisi oleh KH Saifuddin Zuhri dari Ngawen,  Blora,  serta dimeriahkan oleh puluhan tari sufi dan Hadroh Sholawat Kumoro suci. Masyarakat yang hadir diperkirakan  sekitar 3.000 orang,” tuturnya.

 

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement