REPUBLIKA.CO.ID, NAGASAKI -- Paus Frasiskus menyerukan penghapusan total senjata nuklir karena menilai nuklir tidak dapat dipertahankan. Hal itu ia sampaikan di Taman Bom Atom, Nagasaki, kota yang terkena bom hebat kedua dalam sejarah.
"Kepemilikan senjata nuklir dan senjata pemusnah massal lainnya bukanlah jawaban (untuk perdamaian)," ujar Paus.
"Dunia kita ditandai oleh dikotomi sesat yang mencoba mempertahankan dan memastikan stabilitas dan perdamaian melalui rasa aman palsu yang ditopang oleh mentalitas rasa takut dan ketidakpercayaan," kata Paus.
Paus mengatakan, perdamaian dan stabilitas internasional tidak sesuai dengan upaya membangun di atas rasa takut akan kehancuran bersama maupun penghancuran total. Paus juga mengecam pembongkaran perjanian nopoliferasi.
Paus berada di Jepang sejak Sabtu (23/11) waktu setempat. Dalam kunjunganny,a ia juga akan bertemu dengan para korban selamat dari krisis nuklir Fukushima 11 Maret 2011. Kecelakaan itu merupakan kecelakaan nuklir terburuk di dunia sejak Chernobyl yang terdampak oleh gempa bumi dan tsunami besar.
Bom atom yang dijatuhkan Amerika Serikat (AS) menimpa Nagasaki pada 9 Agustus 1945. Serangan nuklir itu langsung membunuh 27 ribu orang. Nagasaki merupakan kota kedua yang terkena bom atom selama Perang Dunia Kedua.
Selanutnya, Paus dijadwalkan mengunjungi Hiroshima, lokasi ledakan nuklir pertama terjadi kala itu. Di Hiroshima, 78 ribu orang langsung terbunuh ketika bom atom menimpa.
Sekitar 400 ribu orang lainnya juga meninggal dan luka-luka karena penyakit radiasi yang ditimbulkan pascabom ynag dijatuhkan AS dalam upaya untuk mengakhiri perang.