Ahad 24 Nov 2019 14:46 WIB

Masjid Agung Sultan Qaboos Simbol Harmoni Oman

Masyarakat Oman terdiri atas beragam tradisi Islam

Masjid Agung Sultan Qaboos, Muscat, Oman
Foto: Republika/Nur Hasan Murtiaji
Masjid Agung Sultan Qaboos, Muscat, Oman

REPUBLIKA.CO.ID, Oleh: Nur Hasan Murtiaji

Bila Anda berkesempatan mengunjungi Oman, jangan lewatkan destinasi ini: Mas jid Agung Sultan Qaboos. Masjid yang berlokasi di Distrik Bawshar, pusat Ibu Kota Oman, Muscat, ini memiliki arsitektur yang terbilang sederhana.

Namun, kesederhanaan arsitekturnya memiliki kekhasan, yakni kaya akan detail. Arsitektur yang membingkai masjid ini berhasil meng gabungkan beraneka tradisi seni berbagai era dan wilayah Islam. Semua itu berbaur secara harmonis. Prinsip desain itu juga menjadi simbol dari masyarakat Oman yang ideal.

“Masyarakat Oman terdiri atas beragam tradisi Islam meski tetap berorientasi seluruhnya pada kesa tuan secara harmonis, ujar Duta Besar Oman untuk Indonesia Sayyid Nazar bin al-Julanda bin Majid al-Said saat ditemui di Jakarta, Kamis (14/11).

Lahan Masjid Agung Sultan Qaboos tergolong luas. Masjid yang selesai dibangun pada 2001 ini mencakup kawasan seluas 416 ribu meter persegi. Jalan ke pintu masuk utama melalui tiga lengkungan tinggi sejajar dengan garis marmer gelap yang cekung ke trotoar dan kemudian bertemu di menara tinggi.

Tinggi menara mencapai 91,5 meter yang lebih ditekankan secara optik dari sisi perspektif. Seluruh kompleks masjid didirikan di atas dasar berbentuk bujur sangkar. Di beberapa titik sudutnya terdapat empat menara lain dengan ketinggian yang lebih rendah, yakni 45 meter.

Empat menara ini menjadi penyempurna fisik di kawasan masjid. Ruang shalat utama berukuran cukup luas, yakni 61x71 meter. Alhasil, ruang utama untuk beribadah ini mampu menampung hingga 6.600 jamaah.

Disediakan pula ruang shalat khusus perempuan untuk 750 jamaah. Adapun area luar masjid, seperti pelataran tengah dan sepanjang koridor masjid, mampu diisi hingga 8.000 jamaah. Bila ditotal, daya tampung masjid bisa mencapai 20 ribu jamaah.

Saat Republika mengunjungi masjid ini, banyak wisatawan asing yang berkunjung, utamanya dari negara-negara wilayah Eropa. Dise diakan alas kain khusus untuk pengunjung yang ingin melihat ke dalam ruangan masjid. "Pengunjung non- Muslim dibolehkan masuk area masjid dengan mengikuti tata aturan yang ada," kata penjaga masjid.

Lantainya yang ditutupi karpet seluas 4.263 meter persegi, karya tenun Persia yang menawan, yang dirajut dalam gabungan seni klasik tradisional Tabriz, Kashan, dan Isfahan. Terdiri dari 28 warna dalam berbagai variasi tingkat kecerahan, yang kebanyakan bergambar buahbuahan kering.

"Dibuat langsung oleh para ahli karpet dari Iran. Makanya kita enggak menemukan jahitan di sana," kata Iman Sastra, warga Indonesia yang bermukim di Muscat, Oman, saat ditemui Republika di Muscat, awal November lalu. Uniknya, karpet tersebut tidak terpotong atau hanya selembar karpet alias lang sung dijahit di lokasi. Selembar karpet ukuran raksasa ini terdiri lebih dari satu juta pintalan dengan berat total 21 ton.

Ukurannya yang gede ini membuatnya butuh empat tahun untuk menyelesaikan. Iman Sastra yang juga adalah Head of Sharia Oman Arab Bank mengungkapkan, saat awal dibuat, karpet masjid ini merupakan yang terbesar di dunia. Namun, rekor itu kemudian dikalahkan salah satu masjid di Uni Emirat Arab.

"Karpet masjid ini rajutan tangan yang menjadikannya karpet selembar dengan ukuran terbesar kedua di dunia," kata Iman.

Padanan optik permadani yang halus ini adalah langit-langit kayu yang penuh dihiasi dengan kaligrafi dan arabesk. Seluruh ruang didominasi oleh kubah setinggi 34 meter. Di tengahnya bergantung sebuah lampu berukuran besar yang mewah.

Mewah karena dibuat dengan bahan dari kristal swarovsky yang menjadi terang benderang karena terdapat 1.122 lampu menyinari kubah dalam cahaya magis. Lampu gantung masjid ini menjadi yang terbesar kedua sejagat dengan panjang 14 meter. Diproduksi oleh pabrik Faustig di Jerman.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يٰبَنِيْٓ اٰدَمَ لَا يَفْتِنَنَّكُمُ الشَّيْطٰنُ كَمَآ اَخْرَجَ اَبَوَيْكُمْ مِّنَ الْجَنَّةِ يَنْزِعُ عَنْهُمَا لِبَاسَهُمَا لِيُرِيَهُمَا سَوْاٰتِهِمَا ۗاِنَّهٗ يَرٰىكُمْ هُوَ وَقَبِيْلُهٗ مِنْ حَيْثُ لَا تَرَوْنَهُمْۗ اِنَّا جَعَلْنَا الشَّيٰطِيْنَ اَوْلِيَاۤءَ لِلَّذِيْنَ لَا يُؤْمِنُوْنَ
Wahai anak cucu Adam! Janganlah sampai kamu tertipu oleh setan sebagaimana halnya dia (setan) telah mengeluarkan ibu bapakmu dari surga, dengan menanggalkan pakaian keduanya untuk memperlihatkan aurat keduanya. Sesungguhnya dia dan pengikutnya dapat melihat kamu dari suatu tempat yang kamu tidak bisa melihat mereka. Sesungguhnya Kami telah menjadikan setan-setan itu pemimpin bagi orang-orang yang tidak beriman.

(QS. Al-A'raf ayat 27)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement