Ahad 24 Nov 2019 21:01 WIB

Peneliti Indef: Ahok Diharapkan Bantu Tekan Defisit Migas

Ahok diharapkan juga berani menghadapi mafia migas.

Red: Teguh Firmansyah
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)
Foto: Antara/Andika Wahyu
Basuki Tjahaja Purnama (Ahok)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Institute for Development of Economics and Finance (Indef) mengharapkan kehadiran Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok di PT Pertamina (Persero) dapat melakukan pengawasan lebih baik agar rantai bisnis dari hulu hingga hilir efisien. Efisien tersebut turut berkontribusi menekan defisit minyak dan gas.

"Yang menjadi perhatian pemerintah adalah menekan defisit Migas secara gradual. Itu harus menjadi perhatian bagi Ahok, maka itu harus diperhatikan sisi hulu dan hilir," ujar peneliti Indef Abra P.G Talattov ketika dihubungi di Jakarta, Ahad (24/11).

Baca Juga

Ia mengatakan tugas komisaris memang bukan di operasional perusahaan, tetapi melakukan pengawasan terhadap direksi dan mengevaluasi program kerja. Namun setidaknya Ahok diharapkan dapat memberikan arahan agar program pemerintah tercapai.

Dari sisi hulu, lanjut dia, Pertamina harus lebih dapat meningkatkan produksinya. Yang tidak kalah pentingnya adalah menemukan cadangan-cadangan baru. Sementara sisi hilir, Pertamina harus dapat mengoptimasi kilang untuk memenuhi kebutuhan BBM, terutama untuk mewujudkan BBM satu harga.