REPUBLIKA.CO.ID, SOLO -- Pemerintah Kota (Pemkot) Solo menargetkan revitalisasi Pasar Klewer Timur dimulai pada akhir November 2019. Pemenang lelang pembangunan Pasar Klewer Timur sudah ditetapkan oleh pemerintah pusat.
Kepala Dinas Perdagangan Kota Solo, Heru Sunardi, mengatakan, lelang pembanguan Pasar Klewer Timur yang dibiayai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) dimenangkan oleh PT Wisana Matra Karya dengan penawaran Rp 48,61 miliar dari pagu Rp 59,33 miliar. Sehingga ada efisiensi sekitar Rp 10 miliar lebih atau 20 persen.
Sampai saat ini rekanan sudah menyerahkan surat penunjukan penyedia barang dan jasa (SPPBJ). Kemudian ditindaklanjuti dengan menyerahkan jaminan pelaksanaan sebesar Rp 2,4 miliar. Selanjutnya bisa dilakukan tanda tangan kontrak.
"Peletakan batu pertama pasti. Kira-kira selambat-lambatnya di bulan November akhir ini harus ada kegiatan," ungkap Heru kepada wartawan akhir pekan lalu.
Pemkot juga telah melakukan koordinasi internal dengan sejumlah organisasi perangkat daerah (OPD) terkait pembangunan Pasar Klewer Timur yang melibatkan Dinas Perhubungan (Dishub), Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (DPUPR), serta UPTD Perparkiran.
Hal yang dibicarakan di antaranya mengenai pembuangan tanah galian yang rencananya dibuang di Perumda Pergudangan dan Aneka Usaha (PAU) Pedaringan. Selain itu, terkait rekayasa lalu lintas karena ada beberapa ruas jalan yang harus menyempit dan ada jalan yang harus ditutup.
Dishub meminta akses kendaraan melalui jalan yang memang sesuai tonasenya. Kemudian, DPUPR memberikan masukan agar hati-hati dalam pembersihan jangan sampai sisa-sisa tanah menimbulkan sedimentasi di drainase DPU. Sedangkan UPTD Perparkiran juga akan menetralkan wilayah yang dulunya untuk parkir.
"Kalau sudah ada persiapan hal-hal teknis semacam itu, harapannya kontraktor bisa lebih cepat memulai revitalisasi Pasar Klewer," ucap Heru.
Di sisi lain, Pemkot Solo telah melelang kios darurat pedagang Pasar Klewer di sisi timur Alun-alun Utara per pekan lalu. Lelang dilakukan karena telah ada kepastian pembangunan Pasar Klewer Timur.
Heru menyebutkan ratusan kios darurat tersebut dibangun bersumber dari Dana Bantuan Gubernur (Bangub), tanggung jawab sosial perusahaan (CSR) perbankan, dan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD). Lelang menyasar kios darurat Bangub dan CSR.
Taksiran lelang kios darurat Bangub senilai Rp 102 juta, sedangkan CSR senilai Rp 214 juta. Pemenang lelang hanya akan mengerjakan kios darurat Bangub dan CSR, termasuk membongkar plesteran dasar kios dan sebagainya. Seluruh proses ditargetkan selesai tahun ini.