REPUBLIKA.CO.ID, MALANG -- Sebanyak 46 peserta mengikuti pelatihan literasi keuangan di DILO Telkom Kayutangan, Kota Malang. Peserta merupakan pelaku Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dari komunitas Rumah Perubahan Malang Raya (RPMR).
Plt Kabag Perekonomian, Rinawati menjelaskan, kegiatan pelatihan bagian kerjas sama dengan OJK dan Jagoan Indonesia. Rangkaian program kerja Tim Percepatan Akses Keuangan Daerah (TPKAD) ini bertujuan mendorong literasi keuangan masyarakat. Sebab, peserta mendapatkan materi tentang pemanfaatan dunia digital dalam pengembangan usaha UMKM.
"Dalam hal ini melalui pemanfaatan aplikasi pembukuan keuangan, aplikasi pembayaran serta tips dan trik pemasaran produk," ujar Rina, Senin (25/11).
Pendiri Jagoan Indonesia, Diaz Satria menyatakan, UMKM Kota Malang memiliki potensi besar untuk menguasai pasar. Hal ini khususnya UMKM sektor kuliner atau olahan makanan. Mereka hanya memerlukan penguatan di sisi pemerekan dan pengemasan.
Pelaku UMKM tidak bisa hanya bergerak secara konvensional. Produk-produk mereka harus dibangun kemasan yang memberikan daya magnitudo. Dengan demikian konsumen dapat langsung tertarik dan terpikat, apalagi pola pemasaran yang juga bergaya milenial.
"Kota Malang saya pikir punya potensi di ekonomi kreatif digital. Ini yang harus dikawinkan dengan para pelaku UMKM," ujar Diaz.
Sementara itu, Wali Kota Malang Sutiaji merespons positif kegiatan tersebut. Menurutnya, jargon UMKM naik kelas harus terus ditingkatkan dengan sentuhan sentuhan marketing 4.0.
"Komitmen membangun ekonomi kreatif adalah salah satu tools dan instrumen untuk menjadikan UMKM kita makin kuat serta menguasai pasar," tambahnya.