Senin 25 Nov 2019 10:20 WIB

Ditanya Soal Mafia Migas, Ahok: Saya Bukan Godfather

Ahok menyatakan komisaris utama hanya bertugas sebagai pengawas perseroan.

Rep: M Nursyamsi/ Red: Friska Yolanda
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11).
Foto: Republika/Muhammad Nursyamsi
Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok tiba di Kantor Kementerian BUMN, Jakarta, Senin (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Basuki Tjahaja Purnama atau Ahok mengatakan tugasnya sebagai Komisaris Utama (Komut) PT Pertamina (Persero) akan sangat berbeda saat dirinya menjadi Gubernur DKI Jakarta. Hal ini dia sampaikan saat tiba di kantor Kementerian BUMN di Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta, Senin (25/11) pagi.

Sebagai komut, Ahok mengaku tidak bisa berkata sebebas saat menjadi gubernur. Pasalnya, Komut hanya bertugas untuk fungsi pengawasan. Hal ini terlihat dari sejumlah jawaban yang disampaikan Ahok saat ditanya sejumlah pertanyaan oleh awak media, salah satunya mengenai mafia migas di Pertamina.

"Saya tidak tahu maksud mafia migas itu apa ya, saya kan bukan godfather," ujar Ahok. 

Ahok mengatakan dirinya akan bahu membahu dalam mendorong kemajuan Pertamina. Menurutnya, kerja sama tim sangat dibutuhkan dalam membenahi dan mempercepat laju kinerja Pertamina ke depan. 

"Saya bukan dirut, saya sudah tahu tapi bukan hak saya bicara, itu hak dirut dan direksi saya hanya mengawasi internal, beda dengan gubernur. Saya hanya duduk, bantu, dan mengawasi," ucap Ahok.

Ahok tiba di kantor BUMN sekira pukul 09.24 WIB. Ahok mengaku kedatangannya untuk menerima surat keputusan (SK) terkait penetapan dirinya sebagai Komisaris Utama PT Pertamina (Persero).

"SK-nya hari ini, kita datang untuk terima SK. Selanjutnya saya tidak tahu," lanjut Ahok. 

Ahok meminta dukungan doa dan informasi dari masyarakat mengingat perannya yang fokus dalam hal pengawasan. Ahok menilai semakin banyak laporan dari masyarakat akan mendorong peningkatan tata kelola Pertamina yang lebih baik ke depan.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement