REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Flamengo menobatkan diri menjadi raja Amerika Latin setelah merebut trofi Copa Libertadores 2019 di Estadio Monumental di Lima, Peru, Ahad (24/11) dini hari WIB. Kemenangan 2-1 atas River Plate diraih Flamengo dengan cara yang dramatis.
River Plate sejatinya lebih dulu unggul lewat Rafael Santos Borre dengan tendangan datarnya yang menaklukkan kiper Diego Alves di menit ke-14. Klub raksasa Argentina itu pun unggul di babak pertama dan mampu mengendalikan permainan hingga menjelang akhir pertandingan.
Namun, stadion sontak bergemuruh ketika striker Flamengo, Gabriel Barbosa, menjadi momok beberapa menit sebelum peluit panjang berbunyi. Ia dianggap layak dinobatkan menjadi juru selamat bagi Rubro-Negro, julukan Flamengo. Pasalnya, kemenangan timnya ditentukan lewat dua golnya di menit ke-89 dan '92 setelah Flamengo hampir takluk di depan sekitar 80 ribu penonton di stadion.
Pelatih Flamengo, Jorge Jesus, tak dapat menyembunyikan kebahagiaannya melihat para pemain mengangkat trofi paling bergengsi di Amerika Latin pertama sejak 1981. Arsitek asal Portugal itu menyatakan, trofi Copa Libertadores merupakan gelar terbaik selama kariernya.
"Ini adalah titel paling penting selama karier saya. Copa Libertadores adalah gelar yang sejajar dengan Liga Champions di Eropa," kata Jesus seperti dikutip dari Goal International.
Meski baru melatih Flamengo sejak Juni lalu, Jesus mampu membuktikan pengalamannya selama hampir 30 tahun menjadi pelatih. Menurutnya, gelar yang baru direbutnya kali ini lebih mengesankan dibandingkan gelar domestik yang pernah didapatkannya ketika melatih Benfica atau Sporting Lisbon.
Bersama Flamengo, Jesus sudah mencatatkan 26 pertandingan tak terkalahkan di semua kompetisi. Di Serie A Liga Brasil, Flamengo pun kukuh di puncak klasemen dan tinggal selangkah menuju gelar liga domestik.
Klub yang bermarkas di kota Rio de Janeiro itu terakhir kali mengecap titel Serie A Brasil pada 2009. Musim lalu, Flamengo gagal menjadi juara karena hanya bertengger di posisi kedua klasemen akhir. Peluang untuk meraih treble pun terbuka lebar jika mampu menyapu bersih trofi yang tersisa. "Semua tim bisa menjadi juara. Setelah ini kami akan mencoba Serie A Liga Brasil, tapi ini (Copa Libertadores) adalah yang paling penting," ujarnya.
Jesus menyatakan, dirinya tak pernah menyesal memilih terbang jauh ke Brasil untuk melatih Flamengo, walaupun sempat mendapat pertentangan dari banyak orang, termasuk teman-teman dan agennya. "Tetapi saya sudah membuat keputusan ini dan berhasil membuat pembuktian. Jika kami mampu menjuarai Piala Dunia Antarklub, tahun ini akan menjadi yang terbaik bagi saya," ucapnya.
Dalam waktu cepat, klub raksasa Spanyol, Barcelona ternyata sudah menaruh ketertarikan terhadap Jesus menjadi pelatih. Namun, pria berusia 65 tahun itu merasa bahagia berada di tempatnya saat ini.
"Saya bahagia di Flamenggo dengan banyak kawan dan orang-orang yang memperlakukan saya dengan baik di sini. Flamengo harus juara Serie A Brasil dan Piala Dunia Antarklub," tegas Jesus.