Senin 25 Nov 2019 12:41 WIB

Pemerintah Tunjuk Orias Jadi Dirut Holding BUMN Pertambangan

Orias sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasional PT Freeport Indonesia.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Orias Petrus Moedak (tengah) saat menjelaskan ke para wartawan mengenai penunjukkannya sebagai Direktur Utama holding BUMN pertambangan, MIND ID, di Jakarta, Senin (25/11).
Foto: Intan Pratiwi/Republika
Orias Petrus Moedak (tengah) saat menjelaskan ke para wartawan mengenai penunjukkannya sebagai Direktur Utama holding BUMN pertambangan, MIND ID, di Jakarta, Senin (25/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada hari ini, Senin (25/11), selain PT Pertamina (Persero), Kementerian BUMN juga menggelar rapat umum pemegang saham luar biasa (RUPSLB) untuk Mining Industrial Indonesia (MIND ID). RUPSLB ini untuk mengangkat Direktur Utama pengganti Budi Gunadi Sadikin yang menjadi Wakil Menteri BUMN.

Pemerintah menunjuk Orias Petrus Moedak sebagai Direktur Utama MIND ID. Orias sebelumnya menjabat sebagai Direktur Operasional PT Freeport Indonesia.

Baca Juga

"Iya. Tadi saya baru terima SK nya dari Pemerintah untuk menjadi Dirut," ujar Orias di Kementerian BUMN, Senin (25/11).

Orias mengatakan dengan ditunjuknya sebagia Direktur Utama maka ia akan menahkodai holding pertambangan. Ia mengatakan karena RKAP holding tambang sudah disepakati maka pihaknya akan menjalankan holding sesuai kesepakatan RKAP.

"Belum juga rapat. Ya, kan RKAP sudah diputuskan ya kita jalankan saja disitu. Ya untuk menjalankan amanah lah, saya akan kerjakan semaksimal mungkin," ujar Orias.

Pria kelahiran Kupang ini sudah lama malang melintang di BUMN. Sebelumnya ia pernah menjabat sebagai Direktur Utama Pelindo IV. Orias juga sempat menduduki jabatan Direktur Utama PT Pelindo III, Direktur Keuangan PT Pelindo II, Direktur Corporate Finance PT Bahana Securities, Managing Director Head of Indonesia Coverage Daiwa Capital Markets Singapore Limited, Senior Auditor Ernst & Young dan terakhir sebagai Direktur Keuangan PT Bukit Asam (Persero) Tbk atau PTBA hingga tahun 2018.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement