Senin 25 Nov 2019 16:48 WIB

Ada 1,2 Miliar Data Pribadi tak Dilindungi, Apa Saja?

Data pribadi yang tak dilindungi ini termasuk pekerjaan, nomor telepon hingga medsos

Rep: wartaekonomi.co.id/ Red: wartaekonomi.co.id
Gawat! 1,2 Miliar Data Pribadi Tak Dilindungi, Ini Jenis Informasinya!. (FOTO: (REUTERS/Kacper Pempel))
Gawat! 1,2 Miliar Data Pribadi Tak Dilindungi, Ini Jenis Informasinya!. (FOTO: (REUTERS/Kacper Pempel))

Warta Ekonomi.co.id, Surakarta -- Peneliti keamanan menemukan server yang tak dilindungi dan mengekspos sekitar 1,2 miliar data pribadi, meliputi alamat surel, organisasi pemberi pekerjaan, lokasi, jabatan, nama, nomor telepon, hingga profil media sosial.

Penemuan tersebut dilakukan pada Oktober 2019 oleh Peneliti Kemanaan Vinny Troia dan Bob Diachenko. Kabar itu diinformasikan oleh peneliti keamanan kepada mereka yang terdampak, Jumat (22/11/2019) melalui surel. 

"(Dua peneliti keamanan) mengidentifikasi server Elasticsearch yang tak dilindungi. Data yang terbuka termasuk indeks yang menunjukkan, itu berasal dari perusahaan pengayaan data 'People Data Labs' dan berisi 622 juta surel," jelas laporan kedua peneliti, dikutip dari Cnet, Senin (25/11/2019).

Baca Juga: Duh Parah! 6 Ribu Data Pengguna Twitter Bocor dan Sudah Dipantau oleh . . . .

Data tersebut dikumpulkan oleh PDL, tetapi peneliti menyebutkan bukan PDL yang memiliki server itu. 

Peneliti menambahkan, "kasus ini cenderung disebabkan oleh kegagalan klien PDL dalam mengamankan basis data."

PDL tak segera menanggapi kabar ini. Perusahaan itu memiliki sekitar 1,5 milar rangkaian data profil unik yang digunakan untuk membangun produk, memperkaya profil orang, analisis menggunakan kecerdasan buatan, dan masih banyak lagi; berdasarkan profil LinkedIn perusahaan.

Mereka berbasis di San Francisco. Kliennya termasuk eBay dan Adidas.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan Warta Ekonomi. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab Warta Ekonomi.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement