Senin 25 Nov 2019 22:13 WIB

Ogan Komering Ulu Rekrut 36 Penyuluh Agama Islam

Penyuluh agama islam akan ditugaskan di 13 kecamatan berbeda.

Seorang dai memberikan ceramah agama di masjid.  (ilustrasi)
Foto: Antara
Seorang dai memberikan ceramah agama di masjid. (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BATURAJA— Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Ogan Komering Ulu, Sumatra Selatan pada 2019 merekrut sebanyak 36 petugas Penyuluh Agama Islam (PAI) non PNS untuk ditugaskan di 13 kecamatan di wilayah itu.

"Saat ini pendaftarannya sudah dibuka. Jadi bagi masyarakat Ogan Komering Ulu (OKU) yang berminat menjadi PAI di kantor kami silahkan mendaftarkan diri," kata Kasubag TU Kantor Kemenag OKU, Fahrul Amin di Baturaja, Senin (25/11).

Baca Juga

Dia mengemukakan, pendaftaran yang sudah dimulai sejak 20-29 November 2019 tersebut guna merekrut sebanyak 36 petugas PAI untuk ditugaskan di 13 kecamatan di Kabupaten OKU. "Pendaftarannya hanya berlangsung selama 10 hari sejak 20-29 November 2019," katanya.

Dia menjelaskan, syarat bagi peserta dalam seleksi penerimaan petugas PAI non PNS ini antara lain yaitu usia minimal 22 tahun dan maksimal 60 tahun. "Kemudian Pendidikan S1, keagamaan non pendidikan dan persyaratan lainnya," ujarnya.

Sementara terkait standar kompetensi dalam seleksi nanti, kata dia, meliputi ilmu keagamaan, komunikasi, sosial, dan kompetensi moral.

Dia menambahkan, semua standar kompetensi seleksi tersebut dilakukan dalam tes tertulis dan wawancara oleh panitia yang akan dilaksanakan pada 8 Desember 2019.

"Kami memastikan dalam seleksi nanti akan dilakukan dengan ketat untuk mencari petugas PAI yang dapat menjalankan tugas sesuai dengan fungsinya," katanya.

Menurut dia, tugas pokok penyuluh agama ini adalah melakukan dan mengembangkan kegiatan bimbingan atau penyuluhan agama dan pembangunan dalam bahasa agama serta mengembangkan profesi kepenyuluhan agar semakin bermutu.

"Selain melaksanakan bimbingan atau peyuluhan, para penyuluh agama Islam baik PNS maupun non-PNS adalah corong Kementerian Agama," ujar dia.

 

   

 

sumber : Antara
Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement