Senin 25 Nov 2019 22:40 WIB

Investasi Bidang Energi Dorong Penciptaan Lapangan Kerja

Peneliti Unsoed sebut investasi di bidang energi ciptakan lapangan kerja di daerah.

Energi Terbarukan
Foto: energy.gov
Energi Terbarukan

REPUBLIKA.CO.ID, PURWOKERTO -- Peneliti dari Universitas Jenderal Soedirman (Unsoed), Purwokerto, Jawa Tengah, Ropiudin mengatakan investasi di bidang energi dapat mendorong penciptaan lapangan kerja di daerah.

"Karena itu pemerintah daerah perlu melakukan penyiapan regulasi untuk mendukung energi yang bersih dan berkelanjutan, utamanya berbasis pada energi terbarukan dan energi baru," kata Ropiudin di Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Senin (25/11).

Selain itu, kata dia, pemerintah daerah juga perlu memberikan kemudahan bagi investasi di bidang energi di wilayahnya masing-masing.

Peneliti senior laboratorium teknik sistem termal dan energi terbarukan Unsoed tersebut menambahkan, untuk mendorong investasi di bidang energi pemerintah daerah dapat mengembangkan sistem energi terbarukan sebagai alat bantu keputusan dalam pengembangan energi.

"Secara garis besar, beberapa hal yang perlu diperhatikan yaitu potensi lokal energi, teknologi yang telah dikembangkan, kondisi sosial ekonomi di lokasi dan isu lingkungan," katanya.

Selain itu, dia juga menambahkan, pemerintah daerah perlu memberikan dukungan pendanaan untuk ketersediaan energi yang terjangkau bagi masyarakat. Sebelumnya, dia juga menambahkan pemerintah daerah perlu meningkatkan peluang investasi di bidang energi guna mendukung pertumbuhan ekonomi.

Dia menambahkan, sektor energi merupakan pendukung bagi kegiatan ekonomi di daerah maupun nasional.

Dia mengatakan penggunaan energi terus meningkat sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan pertambahan penduduk.

"Akses ke energi yang handal dan harga energi yang terjangkau merupakan prasyarat utama untuk meningkatkan standar hidup masyarakat," katanya.

Dia juga mengatakan Pemanfaatan dan penerapan berbasis sumber energi setempat di lokasi sangat berkontribusi bagi pengembangan wilayah di daerah.

sumber : Antara
BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement