Senin 25 Nov 2019 23:18 WIB
Rep: Wisnu Aji Prasetiyo/ Red: Sadly Rachman
REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Gelombang unjuk rasa masih terus terjadi di Ibu Kota Irak, Baghdad. Para pengunjuk rasa memprotes krisis ekonomi dan korupsi yang terjadi di Irak.
Dilansir Reuters, sumber keamanan Irak dan petugas medis mengatakan, sekitar 10 ribu warga negara Irak melakukan aksi turun ke jalan. Mereka juga memblokade jalan utama menuju pelabuhan. Mereka menuntut agar para elit politik Irak turun dari jabatan.
Unjuk rasa itu adalah yang terbesar sejak kejatuhan Presiden Irak Saddam Hussein. Unjuk rasa di Irak berjalan damai pada siang hari. Namun, menjelang malam keadaan mulai memanas hingga menimbulkan jatuhnya korban jiwa. Sejak Oktober lalu, tercatat lebih dari 250 orang tewas.
Bentrokan semakin tak terelakkan ketika pihak keamanan menembakkan gas air mata pada pengunjuk rasa yang mencoba mencapai Zona Hijau Baghdad, rumah bagi kantor-kantor pemerintah dan kedutaan besar.
Hingga saat ini, para pengunjuk rasa masih menduduki sebagian tiga jembatan yakni Ahrar, Jumhuriya, dan Sinak. Jembatan-jembatan itu mengarah ke Zona Hijau yakni wilayah yang berisi gedung-gedung pemerintah dan misi-misi diplomatik.
Berikut video lengkapnya.
Video Editor | Wisnu Aji Prasetiyo