Senin 25 Nov 2019 23:30 WIB

Kediri Jadi Salah Satu Tuan Rumah IBL 2020

IBL 2020 dijadwalkan menampilkan delapan seri di tujuh kota.

Red: Endro Yuwanto
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah (tengah) bersama sejumlah perwakilan tim bersalaman usai acara IBL Draft 2019 di Jakarta, Selasa (12/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Direktur Utama Indonesian Basketball League (IBL) Junas Miradiarsyah (tengah) bersama sejumlah perwakilan tim bersalaman usai acara IBL Draft 2019 di Jakarta, Selasa (12/11).

REPUBLIKA.CO.ID, KEDIRI -- Kota Kediri menjadi tuan rumah kompetisi Indonesian Basketball League (IBL) musim 2020 yang akan diselenggarakan di Gedung Olahraga (GOR) Jayabaya Kota Kediri, Jawa Timur. Sekretaris Daerah Kota Kediri Budwi Sunu HS mengatakan, penunjukan Kota Kediri sebagai salah satu penyelenggara kompetisi IBL ini merupakan sebuah kebanggaan tersendiri.

"Dengan adanya kompetisi di Kota Kediri bisa menyemarakkan olahraga khususnya basket. Dan juga bisa menambah simpati masyarakat kepada basket. Karena memang akhir-akhir ini ada satu kecenderungan animo masyarakat terhadap basket kurang. Mudah-mudahan dengan adanya kompetisi ini menambah animo masyarakat menyukai basket," kata Budwi, Senin (25/11).

Budwi menambahkan, terkait sarana prasarana dari manajemen IBL sudah melakukan survei dan GOR Jayabaya Kota Kediri dianggap layak serta memenuhi syarat untuk menggelar pertandingan. "Dari sisi akses sudah siap, dari sisi kapasitas alhamdulillah siap sekitar 9.000 orang. Kemudian untuk kelayakan lapangab dibuat pertandingan selama dua bulan ini akan kami benahi. Supaya layak untuk kompetisi IBL," kata dia.

Sementara itu, Direktur Utama IBL Junas Miradiarsyah mengatakan dipilihnya Kota Kediri sebagai salah satu kota penyelenggara karena kota ini memiliki histori yang sangat baik di bola basket. "Dari Kediri banyak mencetak pemain-pemain nasional kemudian antusias masyarakat juga baik, infrastrukturnya kami juga sudah cek memenuhi standar dengan kriteria penyelenggaraan IBL," kata dia.

Junas menambahkan, dukungan dari Pemerintah Kota Kediri juga sangat baik bahkan sangat antusias. Pihaknya menyadari kegiatan tidak bisa berjalan maksimal tanpa dukungan berbagai pihak. "Kami sebagai liga tidak mungkin bisa mewujudkan visi sendiri perlu dukungan dari berbagai pihak salah satunya dari pemerintah daerah. Insya Allah ini bisa berjalan lancar, sesuai ekspektasi dan bisa membuat contoh untuk kota-kota lain untuk turut membantu perkembangan bola basket di kotanya masing-masing," ujar dia.

Terkait jumlah klub yang akan bertanding, Junas mengatakan ada 10 klub termasuk tim nasional yang akan berlaga di IBL musim 2020. Klub itu adalah Satria Muda Jakarta, Amarta Jakarta, Pelita Jaya, Louvre Surabaya, Pacific Caesar Surabaya, Prawira Bandung, Prawira Yogyakarta, Satya Wacana Salatiga, NSH Jakarta, ditambah tim nasional.

Junas menjelaskan, basket akan menuju momentum yang sangat baik bagi Indonesia karena pada 2023 Indonesia akan menjadi tuan rumah Piala Dunia bola basket. "Semua negara seperti Amerika, Eropa akan datang ke Indonesia. Untuk menuju ke sana, sebagai tuan rumah baiknya ada tim tuan rumah yang mewakili. Ada babak yang harus dilalui sebagai tim nasional di tahun 2023 yang dilakukan dengan persiapan panjang dan dimulai tahun ini. Untuk mendukung itu, tim nasional perlu jam terbang dan salah satunya dengan bermain di liga IBL," ujarnya.

IBL 2020 dijadwalkan menampilkan delapan seri. Setelah menyelesaikan seri reguler, IBL akan memainkan putaran playoff, semifinal, dan final. Kegiatan akan dimulai pada 10 Januari hingga 19 April 2020. Adapun di Kota Kediri sendiri merupakan seri kelima IBL. Pertandingan akan digelar tanggal 28 Februari sampai 1 Maret 2020.

Kompetisi tersebut akan bergulir selama empat bulan, mulai Januari hingga April 2020. Tujuh kota dipilih menjadi tempat penyelenggaraan IBL musim 2020, yaitu Bandung, Jakarta, Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, dan Kediri.

Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اَنَّ اللّٰهَ يَسْجُدُ لَهٗ مَنْ فِى السَّمٰوٰتِ وَمَنْ فِى الْاَرْضِ وَالشَّمْسُ وَالْقَمَرُ وَالنُّجُوْمُ وَالْجِبَالُ وَالشَّجَرُ وَالدَّوَاۤبُّ وَكَثِيْرٌ مِّنَ النَّاسِۗ وَكَثِيْرٌ حَقَّ عَلَيْهِ الْعَذَابُۗ وَمَنْ يُّهِنِ اللّٰهُ فَمَا لَهٗ مِنْ مُّكْرِمٍۗ اِنَّ اللّٰهَ يَفْعَلُ مَا يَشَاۤءُ ۩ۗ
Tidakkah engkau tahu bahwa siapa yang ada di langit dan siapa yang ada di bumi bersujud kepada Allah, juga matahari, bulan, bintang, gunung-gunung, pohon-pohon, hewan-hewan yang melata dan banyak di antara manusia? Tetapi banyak (manusia) yang pantas mendapatkan azab. Barangsiapa dihinakan Allah, tidak seorang pun yang akan memuliakannya. Sungguh, Allah berbuat apa saja yang Dia kehendaki.

(QS. Al-Hajj ayat 18)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement