Selasa 26 Nov 2019 13:12 WIB

Tito: Terorisme Sulit Diatasi Selama Ada Konflik Timteng

Persoalan terorisme di Tanah Air erat kaitannya dengan konflik Timteng.

Rep: Mimi Kartika/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.
Foto: Antara/Dhemas Reviyanto
Menteri Dalam Negeri Tito Karnavian.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengatakan, permasalahan terorisme di Indonesia sulit diatasi apabila konflik di Timur Tengah (Timteng) masih ada. Menurut dia, persoalan terorisme di Tanah Air erat kaitannya dengan konflik yang terjadi kawasan negara di Timteng.

"Saya dalam berbagai kesempatan selalu menyatakan bahwa problem of terrorism in Indonesia is not going to be over, as long as the center of gravity in the Middle East still going on," ujar Tito di kawasan Jakarta Pusat, Selasa (26/11).

Baca Juga

Tito menyampaikan hal itu di kegiatan Musyawarah Nasional Asosiasi Pemerintah Provinsi Seluruh Indonesia (APPSI) ke VI di Hotel Borobudur. "Jadi sepanjang terjadi konflik di dunia Islam, baik di Afganistan, di Timur Tengah, di Suriah, di Irak dan lain-lain, maka the rest of the world akan menghadapi tumpahan permasalahan," kata Tito.

Mantan Kapolri dan Kepala Detasemen Khusus 88 Antiteror menilai permasalahan itu juga menimpa kondisi di Indonesia. Menurutnya, Indonesia, hanya bisa mengurangi dampak dari adanya konflik tersebut.

Kendati demikian, Tito menilai tetap sulit untuk menyelesaikan masalah terorisme. Hal yang bisa dilakukan adalah mengurangi dampaknya.

"Tapi untuk menyelesaikan, bagi saya akan sangat sulit untuk soal terorisme sepanjang konflik-konflik di dunia Islam masih ada," tutur Tito.

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement