Selasa 26 Nov 2019 14:30 WIB

Antisipasi Ekonomi Melambat, Pemerintah Diimbau Lakukan Ini

Pemerintah diimbau menaikkan kontribusi dividen badan usaha milik negara.

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)
Foto: Republika.co.id
Pertumbuhan ekonomi (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT CIMB Niaga Tbk memprediksi perekonomian Indonesia pada tahun depan akan menghadapi sejumlah tantangan. Hal ini turut dipengaruhi berlanjutnya perang dagang antara Amerika Serikat (AS) dan China serta stagnannya pertumbuhan perekonomian dunia.

Chief Economist Bank Cimb Niaga Adrian Panggaabean mengatakan perlambatan ekonomi dunia memengaruhi dinamika investasi dan konsumsi dalam negeri. "Pertumbuhan ekonomi pada tahun depan berada kisaran 5 persen," ujarnya saat acara Diskusi Bersama Chief Economist Cimb Niaga di Graha Cimb Niaga, Jakarta, Selasa (26/11).

Baca Juga

Menurutnya, ada tiga solusi mendorong perekonomian Indonesia di tengah ketidakpastian global. Pertama, dalam jangka pendek keterbatasan kebijakan moneter maka pemerintah perlu mempertimbangkan pelebaran defisit Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (APBN) mendekati tiga persen.

"Kebijakan suplementer harus mampu mereduksi efek negatif dari pelebaran defisit," ucapnya.