Selasa 26 Nov 2019 16:00 WIB

Carrie Lam Serius Refleksikan Hasil Pemilu

Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam akan mendengar pendapat masyarakat

Rep: Dwina Agustin/ Red: Christiyaningsih
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam memberikan suaranya  dalam Pemilu di Hong Kong pada Ahad (24/11).
Foto: EPA-EFE/Jeon Heon-Kyun
Kepala Eksekutif Hong Kong Carrie Lam memberikan suaranya dalam Pemilu di Hong Kong pada Ahad (24/11).

REPUBLIKA.CO.ID, HONG KONG -- Pemimpin Eksekutif Hong Kong Carrie Lam akan serius berkaca diri, Senin (25/11). Pernyataan itu muncul setelah diperkirakan 17 dari 18 distrik akan dikuasi oleh kubu pro unjuk rasa dalam kemenangan pemilihan umum dewan distrik Ahad (24/11).

"Mendengarkan pendapat anggota masyarakat dengan rendah hati dan serius merefleksikan", kata Lam dikutip dari BBC, Selasa (26/11).

Baca Juga

Dalam penghitungan, suara yang mendukung kubu pro unjuk rasa berhasil mengumpulkan 347 kursi dari 452 kursi. Sedangkan kubu pro Beijing mendapatkan 60 kursi. Dalam pemilihan terakhir empat tahun lalu, pro Beijing memenangkan 298 kursi dan mengendalikan semua 18 dewan distrik.

Hasil besar untuk pro unjuk rasa dipandang sebagai teguran keras dari kepemimpinan Lam. Hasil tersebut menunjukkan dukungan untuk gerakan unjuk rasa yang sudah berjalan enam bulan.

Pemilihan dewan distrik merupakan yang pertama sejak gelombang protes anti-Beijing dimulai. Pemilihan umum ini melibatkan partisipasi politik sebanyak 71 persen dengan melibatkan 2,94 juta orang memberikan suara. Hal ini menjadi rekor baru bagi keterlibatan masyarakat Hong Kong dalam pemilihan umum, termasuk ketika dibandingkan tahun 2015 yang hanya melibatkan 1,4 juta orang saja.

Atas hasil tersebut, Lam pun menyatakan menghormatinya. Dia mengatakan banyak yang merasa hasilnya mencerminkan ketidakpuasan masyarakat dengan situasi saat ini dan masalah yang mendalam di masyarakat.

Anggota dewan distrik di wilayah ini memiliki sedikit kekuatan politik dan terutama menangani masalah-masalah lokal seperti rute bus dan pengumpulan sampah. Tugas itu membuat pemilihan distrik biasanya tidak menghasilkan minat yang besar.

Namun, para anggota dewan distrik juga dapat memilih 117 dari jumlah mereka untuk duduk di komite yang beranggotakan 1.200 orang. Mereka memiliki tugas memilih kepala eksekutif Hong Kong.

Menteri Luar Negeri Inggris Dominic Raab menyambut baik penyelenggaraan pemilu di Hong Kong. Dia menggambarkan peristiwa itu sebagai peluang penting bagi rakyat Hong Kong untuk membuat suara mereka didengar.

"Sekarang ada peluang untuk menemukan jalan melalui krisis dengan dialog politik yang mencerminkan aspirasi sah rakyat Hong Kong dan menghormati model dua sistem satu negara," kata Raab.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement