Selasa 26 Nov 2019 15:15 WIB

UIII akan Jadi Pusat Pengembangan Ilmu Pengetahuan

Kemenag inginkan UIII kombinasikan tradisi kesarjanaan di Arab dan Barat.

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Agung Sasongko
Pembangunan Kampus UIII Depok.
Foto: Republika/Rusdy Nurdiansyah
Pembangunan Kampus UIII Depok.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Direktur Jenderal (Dirjen) Pendidikan Islam Kementerian Agama (Kemenag) Kamaruddin Amin menuturkan, Indonesia pada era transformasi ini membutuhkan perangkat untuk mencerahkan dan memberdayakan sumber daya manusianya. Universitas Islam Internasional Indonesia (UIII) menurutnya merupakan jawaban yang tepat.

"Karena akan menjadi pusat pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta menjadi pusat kebudayaan dan kemasyarakatan di dunia Islam," ujar dia dalam pertemuan pakar pendidikan Islam dunia bertajuk "Seizing The Moment For Inventing Muslim Civilization" di Jakarta, (26/11).

Baca Juga

Kamaruddin menambahkan, pihaknya ingin mengkombinasikan tradisi kesarjanaan di Arab dan di barat. "Jadi UIII nanti tidak akan sepenuhnya seperti di Arab dan tidak pula seperti Barat, tetapi kita mempelajari model keduanya untuk mencari bentuk baru yang lebih sesuai dengan Indonesia," ucapnya.

Menurut Kamaruddin, terdapat tiga pilar penting terkait pendirian UIII ini, yaitu sebagai lembaga pendidikan dan riset. Kedua sebagai pusat kebudayaan Islam dan kemasyarakatan, serta yang ketiga sebagai pusat penelitian tentang isu keislaman strategis dan tantangan dunia Islam.

Pada saat awal, UIII ini akan membuka program syariah, aqidah, tafsir, hadits, tasawuf, usul fiqh, lughah, dan balaghah. Terdapat pula ilmu-ilmu sosial, teknologi halal, seni, dan musik.

Prof. James Piscatori dari Australian National University Centre for Arab and Islamic Studies, menuturkan, tantangan dunia islam saat ini adalah banyaknya analisis obyektif yang sebenarnya telah bias oleh budaya suatu bangsa. Dalam banyak kasus di dunia, interpretasi berdasarkan latar belakang akan selalu terlibat. Maka instutusi pusat riset keilmuan dan budaya akan sangat dibutuhkan untuk memecahkan salah satu persoalan pokok di dunia Islam.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement