REPUBLIKA.CO.ID, SIDOARJO -- Pemerintah setempat memberikan layanan kesehatan kepada warga Desa Tropodo, Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, Jawa Timur yang selama ini memproduksi tahu dengan menggunakan bahan bakar limbah plastik. Solikin bagian Seksi Kesehatan Lingkungan Dinas Kesehatan Provinsi Jawa Timur saat dikonfirmasi di Sidoarjo, Selasa, mengatakan jika kedatangannya di desa itu ingin memberikan layanan kesehatan kepada warga.
"Kedatangan kami ingin memberikan Layanan kesehatan warga, termasuk melakukan pemeriksaan dasar terkait dengan ISPA," ujar Solikin.
Menurut Solikin, untuk layanan kesehatan itu pihaknya juga menggandeng tenaga pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) Krian, untuk melayani kesehatan warga. Petugas Dinas Kesehatan (Dinkes) Provinsi Jawa Timur (Jatim) diturunkan bersama awak Balai Besar Teknik Kesehatan Lingkungan dan Pengendalian Penyakit (BBTKLPP) Surabaya.
"Kami ingin melihat secara langsung apa yang sedang dialami warga setempat," jelasnya.
Pada kesempatan yang sama, Kepala Bidang Pengembangan Teknologi Lab BBTKLPP Surabaya Eti Suheryati mengatakan, pihaknya melakukan beberapa pengambilan contoh penelitian pada hari ini. Sampel yang dikumpulkan antara lain, air bersih, air limbah, dan juga kualitas udara.
Eti mengatakan, sampel tersebut dibawa ke lab untuk dilakukan pemeriksaan mendalam. Hasilnya kemungkinan akan diketahui sekitar delapan hari mendatang.
Warga Desa Tropodo telah mendeklarasikan diri untuk tidak lagi menggunakan sampah plastik sebagai bahan bakar produksi tahu mereka. Komitmen itu dibuat demi menciptakan lingkungan yang bersih dari polusi.
Pembacaan deklarasi itu dibacakan langsung oleh warga di hadapan Bupati Sidoarjo dan juga forum komunikasi pimpinan daerah (Forkopimda) Kabupaten Sidoarjo. Di sana, ada sekitar 30 pabrik tahu yang menggunakan sampah plastik impor sebagai bahan bakar, yang menurut penelitian empat lembaga riset telah membuat telur dari ayam kampung yang mencari makan di dekat tumpukan sampah kemudian menjadi tercemar dioksin.
Sampah plastik yang digunakan sebagai bahan bakar oleh produsen tahu di Tropodo, merupakan sampah plastik impor sisa pilahan dari Desa Bangun, Kecamatan Pungging, Kabupaten Mojokerto. Sampah plastik tersebut diimpor dari beberapa negara seperti Australia, Jerman, Belanda, serta AS. Sampah plastik tersebut merupakan sampah ikutan dari sampah kertas, yang diimpor perusahaan produsen kertas di sana.