Rabu 27 Nov 2019 10:50 WIB

Bupati Bogor Minta Sekolah Bebaskan Siswa Berkreasi

Bupati Bogor meminta kegiatan belajar tidak kaku dan izinkan siswa berkreasi

Rep: ayobandung.com/ Red: ayobandung.com
Bupati Bogor Ade Yasin meminta kegiatan belajar tidak kaku dan izinkan siswa berkreasi
Bupati Bogor Ade Yasin meminta kegiatan belajar tidak kaku dan izinkan siswa berkreasi

BOGOR, AYOBANDUNG.COM--Bupati Bogor Jawa Barat, Ade Yasin meminta kegiatan belajar mengajar (KMB) di seluruh sekolah yang ada di Kabupaten Bogor tidak berlangsung kaku. Hal ini sesuai arahan dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) RI, Nadiem Anwar Makarim.

"Berikan kesempatan kepada murid untuk lebih berkreasi, tidak hanya belajar sesuai kurikulum, harus menghapal dan segala sesuatunya jadi terlihatnya kaku," kata Ade Yasin usai Upacara Hari Guru Nasional di Cibinong, Kabupaten Bogor, Selasa (26/11/2019).

AYO BACA : PKL Puncak Demo Tolak Penggusuran di Depan Kantor Ade Yasin

Menurutnya, kini para guru harus lebih berinovasi dalam KBM, salah satunya dengan cara memberikan murid kesempatan untuk belajar di luar ruangan. Kemudian, pola pembelajaran tidak hanya terjadi satu arah, melainkan dua arah antara guru dan murid.

"Artinya ini tentunya tantangan buat para guru mendidik anak Indonesia harus dinamis, bukan hanya guru mengajar satu arah," kata Politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) itu.

AYO BACA : Sebulan Dirawat di RS Jiwa Bogor, Warga Cirebon Ini Siap Jalani Hidup Normal

Ia mengklaim bahwa apa yang kini digaungkan oleh Mendikbud sudah sesuai dengan Program Karsa Bogor Cerdas yang ia kemas dalam program utamanya, yakni Program Pancakarsa.

Sementara itu, Ketua Persatuan Guru Republik Indonesia (PGRI) Kabupaten Bogor, Dadang Sunanta di tempat yang sama mengaku sepakat dengan pola pendidikan dua arah antara guru dan murid. Sehingga tidak terkesan mengekang kepada murid.

"Itu revolusi sekali yah karena banyak guru sekarang pola pembelajarannya terlalu mengekang, metodenya mesti ini mesti itu, rasanya kurang layak," kata Dadang.

Menurutnya, pola pembelajaran yang efektif yaitu tidak hanya mengedepankan teori, melainkan juga disisipakn pemahaman realistis ataupun melakukan metode praktikum. Contohnya yaitu ketika para siswa mempelajari Bahasa Inggris.

"Kita kalah pada kompetensi keterampilan. Kenapa bahasa Inggris selalu jelek? Karena kebanyakan tata bahasa tapi tidak belajar bahasa," kata Dadang.

AYO BACA : Besok, Jokowi Lepas Kontingen SEA Games di Istana Bogor

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Disclaimer: Berita ini merupakan kerja sama Republika.co.id dengan ayobandung.com. Hal yang terkait dengan tulisan, foto, grafis, video, dan keseluruhan isi berita menjadi tanggung jawab ayobandung.com.
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement