REPUBLIKA.CO.ID, MADIUN -- PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi (Daop) 7 Madiun bersama Satuan Kerja Jalur Ganda Madiun Kedung Banteng akan melakukan uji beban ketahanan rel jalur ganda. Bagian yang akan diuji berlokasi di jalur Stasiun Geneng, Ngawihingga Kedungbanteng, Sragen.
Manager Humas KAIDaop 7 Madiun Ixfan Hendriwintoko mengatakan rencananya tahapan uji beban akan digelar pada Rabu (27/11). Uji beban dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan jalur bersama oleh tim gabungan hingga selesai sejauh 37 kilometer dari KM 184+810 sampai KM 221+000.
"Dari hasil pemeriksaan tersebut akan langsung diputuskan apakah jalur baru dan peralatan pengaman pendukungnya yang akan digunakan dalam kondisi baik," ujar dia.
Pelaksanaan uji beban jalur baru degan menggunakan satu lokomotif dan satu kereta pembangkit. Menurut dia, jika nanti hasil uji beban dinyatakan baik, maka akan dilaksanakan switch overatau penggeseran jalur tahap akhir di hari Jumat (29/11).
"Dengan begitu, maka terhubunglah jalur ganda mulai dari Jombang-Madiun-Kedungbanteng sejauh 130 kilometer," kata dia.
Dengan selesainya pembangunan jalur ganda Jombang-Madiun-Kedungbanteng tersebut, ke depan bisa meningkatkan aktivitas ekonomi masyarakat. Dengan adanya jalur ganda, frekuensi perjalanan kereta api bisa ditambah.
Waktu tempuh bisa semakin cepat, dan pada akhirnya pelayanan penumpang secara massal berbasis kereta api menjadi semakin baik. Berdasarkan data dari pihak SatkerPaket Jalur Ganda Madiun Kedung Banteng (JGMK) yang termasuk wilayah kerja kewenangan Pejabat Pembuat Komitmen Jawa Timur II (PPK Jatim II), perkembangan pekerjaan jalur ganda JGMK khususnya antara Stasiun Geneng sampai dengan Stasiun Kedungbanteng telah hampir 100 persen. Yakni tinggal tahap penyelesaian saja.
Seperti diketahui, jalur ganda kereta api yang menjadi bagian dari lintas Surabaya-Solo tersebut merupakan proyek strategis nasional. Pembangunan infrastruktur tersbut merupakan salah satu upaya pemerintah untuk meningkatkan kapasitas transportasi di Indonesia.