REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Wakil Gubernur Jawa Timur Emil Elestianto Dardak tidak sepakat jika tujuh staf khusus dari kalangan milenial yang baru diangkat oleh Presiden Joko Widodo disebut hanya pencitraan. Emil meyakini ketujuh staf khusus presiden dari kalangan milenial tersebut akan berperan membantu Jokowi dalam penerapan ide-ide segar.
"Kenyataannya kan ini diangkat betul jadi staf khusus. Lalu, bahwa ini hanya pencitraan, logikanya bagaimana? Kalau ini kan sudah diangkat resmi, diperkenalkan di istana oleh Presiden langsung. Tentunya waktu yang akan menjawab," kata Emil di Surabaya, Selasa (26/11).
Emil mengaku pernah bertemu dengan sebagian dari staf khusus milenial yang diperkenalkan Jokowi tersebut. Emil berpendapat para staf khusus presiden dari kalangan milenial itu memang memiliki sepak terjang di tengah masyarakat. Dengan demikian dipilihnya mereka menjadi staf khusus bukan merupakan suatu kebetulan.
"Mereka sepak terjangnya dalam berjuang pada masyarakat ada. Jadi bukan instan. mereka anak-anak muda yang mudah-mudahan bisa menyuntik kita dengan ide-ide yang fresh, yang baru," ujar Emil.
Emil mengingatkan generasi milenial yang diangkat jadi staf khusus presiden tersebut tidak melupakan setiap permasalahan mempunyai kompleksitasnya sendiri-sendiri. Dia berharap Stafsus milenial tersebut bisa membuat lembaga-lembaga yang selama ini menangani kebijakan sektoral, memahami kompleksitas dari lingkungan kebijakannya.
"Sehingga ide-ide yang dihasilkan ini, sudah memahami betul apa yang menjadi penentu kebijakan yang selama ini berjalan," kata Emil.