REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA— Forum Komunikasi Pengurus Provinsi (Pengprov) Persatuan Sepak Takraw Indonesia (PSTI) se-Sumatra sepakat menghidupkan kembali turnamen yang sempat populer di Sumatra, yakni Andalas Cup. Kesepakatan ini diambil dalam pertemuan Forum Komunikasi Pengprov PSTI se-Sumatra di Hotel Rasaki, Padang, 22-24 November 2019.
Pertemuan ini digagas untuk menguatkan komunikasi insan sepaktakraw di Sumatra, terutama para pengurus PSTI di pulau ini. Tujuannya adalah menaikkan kembali prestasi sepak takraw semua provinsi di Sumatra agar tak kalah bersaing dengan Jawa dan Sulawesi yang kini berkembang pesat. Andalas Cup dianggap menjadi salah satu jalan untuk menaikkan lagi prestasi tersebut.
Andalas Cup dulu adalah kejuaraan yang sangat bergengsi di Sumatra hingga sembilan tahun diselenggarakan. Namun sejak 1995, kejuaraan ini diambil alih PSTI Pusat dan menjadi event nasional yang diikuti semua provinsi di Indonesia.
"Tapi setelah diambil alih PSTI Pusat, kejuaraan ini terhenti hingga sekarang. Kini saatnya dibangkitkan lagi menjadi iven tahunan yang akan diikuti oleh 10 provinsi yang ada di Sumatra," kata Ketua Forum, Syafrizal Bachtiar, yang juga pemilik Hotel Rasaki Padang tempat diselenggarakannya pertemuan tersebut.
Syafrizal Bachtiar adalah sosok yang pantas memimpin forum tersebut karena tidak diragukan kemampuan dan kiprahnya di kancah sepak takraw. Selain sebagai Ketua Pengprov PSTI Prov Sumatra Barat, Syafrizal juga duduk di Federasi Sepak Takraw Tingkat Asia (ASTAF) bahkan dunia (ISTAF). Adapun sekretaris dan bendahara forum masing masing adalah Amrizal Amir (Pengprov PSTI Riau), dan Lilis (Pengprov PSTI Sumatera Selatan).
Dalam kesepakatan tersebut diputuskan bahwa Bengkulu akan menjadi tuan rumah Andalas Cup pada Juni 2020. Dalam kejuaraan perdana setelah lama vakum ini akan dipertandingkan dua nomor, yakni regu dan dobel event (putra-putri).
Lebih lanjut, Syafrizal juga menyatakan gembira dengan pertemuan yang kemudian memutuskan menggelar Andalas Cup tersebut.
Menurutnya, forum ini nantinya akan menjadi ajang silaturahim PSTI Se-Sumatra. Dengan adanya komunikasi yang baik dan visi yang sama dalam membangun sepak takraw di provinsi masing-masing, diharapkan sepak takraw Sumatra akan kembali berjaya seperti di masa lalu.
Akan kembali digelarnya Andalas Cup ini juga mendapat dukungan dari kalangan pemain. Kapten dan pemain senior Riau, Suripto, menyambut baik ide ini.
Menurutnya, kejuaraan ini bisa menjadi Liga Sumatra yang akan menjadi ajang bagi lahirnya pemain-pemain berbakat. Selain itu, seluruh tim provinsi di Sumatra jadi punya banyak pertandingan dan punya target jelas dengan program latihan yang jelas dan terukur juga.
Menurut pemain kelahiran Kuantan Singingi ini, dengan banyaknya kejuaraan dan pertandingan yang diikuti, akan baik bagi atlet. Selama ini tak banyak kejuaraan yang diikuti para pemain takraw karena minimnya kejuaraan. Untuk tingkat senior hanya ada Kejurnas Piala Menpora. Selebihnya tak ada kejuaraan setingkat nasional.
"Jika ikut kejuaraan setahun sekali, para pemain jadi tak memiliki gairah dalam berlatih karena tak ada target. Kecuali menjelang PON, ada pra PON. Hanya itu. pra PON dan PON pun hanya empat tahun sekali," jelasnya lagi.
Suripto menjelaskan, jika Andalas Cup jadi diputar setahun dua kali, berarti ada minimal tiga kejuaraan yang bisa diikuti oleh para pemain senior, termasuk Kejurnas Piala Menpora.
Dengan begitu, para pemain akan latihan serius dengan skala prioritas yang ditargetkan. Tetapi, menurutnya, yang lebih penting lagi adalah adanya semacam liga yang diputar sehingga para pemain tidak vakum berlatih dan terus merasakan atmosfer pertandingan