REPUBLIKA.CO.ID, GUNUNGKUDUL -- Gunungkidul adalah salah satu kabupaten di Yogyakarta yang kerap mengalami kekeringan ketika musim kemarau tiba. Tak terkecuali di Dusun Glagah, Desa Nglegi, Kecamatan Patuk, kondisi tanahnya tandus dan sulit mencari sumber air bersih untuk kebutuhan hidup sehari-hari. Berkat wakaf dari Ibu Soejati, melalui program wakaf sumber air Rumah Zakat bekerja sama dengan Omah Sinau menyalurkan bantuan berupa wakaf sumur dan infrastruktur sumber air bersih bagi warga Dusun Glagah pada hari Senin, 25 November 2019.
Para donatur yang tergabung dalam komunitas Omah Sinau memiliki kegiatan Gerbu (Gerakan Seminggu Seribu), dimana ibu-ibu menyisihkan uangnya seminggu seribu rupiah dan turut serta dalam gerakan wakaf sumber air.
Saat ini wakaf sumur tersebut memberikan manfaat untuk 75 Kepala Keluarga (KK) atau 200 jiwa, dua masjid, dan satu TK untuk tiga desa di satu kecamatan. Sebelum adanya bantuan sumur, para wali murid di TK Quatul Islam bergantian menyediakan air bersih dengan mengisi bak mandi sekolah untuk keperluan anak-anak. Mereka harus menempuh jarak sejauh dua kilometer untuk sampai ke sumber air. Setelah sumur ada, kini air bersih bisa langsung mengalir ke bak-bak mandi dan tidak perlu piket lagi.
Wakaf Sumur Rumah Zakat di Gunungkidul.
Segenap warga Dusun Glagah mengucapkan terima kasih kepada Rumah Zakat atas wakaf sumur dan infrastruktur air bersih di kampung mereka. Para donatur yang turut hadir dalam acara peresmian tersebut mengaku terharu dan bersyukur karena masih bisa membantu saudara sesama Muslim yang membutuhkan. Semoga amal kebaikan para donatur mendapat balasan terbaik di sisi Allah SWT dan mengalirkan manfaat tak terputus bagi para penerima manfaat.