REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Kepentingan umat Islam di Indonesia bukan sesuatu yang eksklusif. Karena kepentingan umat Islam adalah kepentingan bangsa Indonesia.
Cita-cita politik Islam di Indonesia ini harus cita-cita nasional yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (Wantim MUI), Prof Din Syamsuddin, mendorong agar partai-partai Islam dan partai politik secara keseluruhan di Indonesia untuk konsekuen dan konsisten mengawal negara Pancasila. Supaya tidak ada penyimpangan atau penyelewengan.
"Sebab MUI sudah lama sekali menenggarai terjadi deviasi, distorsi dan disorientasi kehidupan nasional kita dari nilai-nilai dasar Pancasila dan UUD 1945," ujarnya kepada Republika.co.id usai rapat pleno di kantor MUI Pusat, Rabu (27/11).
Dia mengungkapkan keprihatinannya terhadap narasi nasional yang sedang dikembangkan. Seperti pengembangan isu anti radikalisme, sementara oleh sebagian kalangan Islam tertentu dianggap sebagai narasi yang mendeskreditikan mereka.
Menurutnya, narasi semacam itu merugikan kehidupan bangsa Indonesia yang majemuk. "Ini menurut saya kontra produktif terhadap upaya kita membangun persatuan Indonesia dan merajut kebangsaan dalam latar kemajemukkan tersebut," jelasnya.
Rapat Pleno ke-45 yang digelar Wantim MUI dihadiri Achmad Baidowi sebagai perwakilan dari PPP, Marwan Dasopang perwakilan dari PKB dan Totok Daryanto perwakilan dari PAN.
Serta dihadiri sejumlah pimpinan ormas-ormas Islam yang ada di MUI. Dalam rapat pleno selanjutnya, Wantim MUI ingin komunikasi yang lebih intens dengan partai Islam untuk menyampaikan aspirasi ormas-ormas Islam.