Kamis 28 Nov 2019 06:48 WIB

Mulai 2023, Indonesia akan Setop Pasok Gas ke Singapura

Pasokan gas ke Singapura akan dialirkan ke Sumatera.

Rep: Intan Pratiwi/ Red: Nidia Zuraya
Ladang migas
Foto: S Soemarsono/Republika
Ladang migas

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah akan menghentikan pasokan gas bumi ke Singapura dari Lapangan Suban Blok Corridor yang digarap ConocoPhillips. Pasokan gas dari Lapangan Suban ini akan digunakan untuk konsumsi di dalam negeri.

Menteri ‎Energi Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif mengatakan, pemerintah ingin meningkatkan penggunaan gas bumi di dalam negeri, salah satunya dengan menghentikan pasokan gas ke Singapura melalui pipa yang kontraknya berakhir pada 2023, dengan mengalihkan pasokan gas bumi ke dalam negeri.

Baca Juga

‎"Gas masih banyak di Sumatera, suplai ke Singapura berakhir 2023 akan ditarik ke dalam negeri," kata Arifin di DPR, Rabu (27/11) malam.

Menurut Arifin, gas yang dipasok ke Singapura akan dialirkan ke pipa Duri Dumai‎, kemudian dialirkan ke Sumatera. Selain mengalihkan pasokan gas ke Singapura, pasokan gas juga berasal dari sumur gas lain yang ada di Sumatera, saat ini sedang dilakukan penjajakan untuk pembelian gas.

"Beberapa sumur sudah kami lakukan pendekatan Untuk alokasi sehingga bisa menyambung pipa dari Dumai," tuturnya.

Pasokan gas dari Sumatera juga akan dialirkan ke Jawa melalui sejumlah ruas pipa, yaitu Gresik-Semarang-Cirebon - Jakarta, dengan bersumber dari Blok Saka Kemang dan Jambi Merang.

 "Sumatera Jawa , tinggal sambung Cirebon Gresik, sumber ConocoPhillips Saka Kemang, sehingga daerah ini tersmbung," ujarnya.

Arifin melanjutkan, pemerataan pasokan gas juga dilakukan di Kalimantan melalui pembangunan pipa trans Kalimantan. Rencananya, selain pasokan gas berasal dari blok migas yang sudah beroperasi, juga berasa dari Blok East Natuna.

"Sedangkan Trans Kalimantan jargas, kami melihat potensi Natuna Blok D Alfa sangat besar dan bisa ditarik sampai Pontianak turun ke bawah," ujar Arifin.

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement