REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Future Automotive Technology Compartement Gaikindo, Abdul Rochim meminta kepada pemerintah dan Aprobi untuk spesifikasi B30 jauh lebih baik ke depannya. Sebab, kandungan air dalam biodiesel sangat mempengaruhi keandalan mesin.
Abdul menjelaskan program B20 yang lalu memang berjalan dengan baik. Dari hasil uji jalan B30 juga menunjukan bahwa mesin mobil bisa berjalan dengan baik. Hanya saja tak ditampik, jangka waktu maintainance perlu diperketat agar keandalan mesin tetap terjaga.
"Yang menjadi catatan di sini kan adalah water content dalam biodieselnya. Nah, kami harap ini jauh lebih ketat lagi, kalau sekarang kan maksimal 300 ppm," ujar Abdul di Kementerian ESDM, Kamis (28/11).
Abdul menjelaskan apabila water content ini tidak diperhatikan maka bisa membuat pembakaran mesin tidak maksimal. Apabila pembakaran tidak maksimal maka akan masuk dalam ruang oli yang akan membuat mesin menjadi rusak.
"Kami fokus ke water content agak ketat. Itu yang mingkin terjadi di truk," ujar Abdul.
Kepala Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menjelaskan dengan adanya uji jalan maka program B30 ini bisa segera dilakukan pada 1 Januari esok. "Rekomendasi teknis B30 ini kami sampaikan berdasarkan hasil jalan, uji performa kendaraan, monitoring dan evaluasi yang dilakukan oleh tim teknis. Secara umum dari hasil uji jalan B30, maka B30 siap diimplementasikan pada kendaraan bermesin diesel per 1 Januari 2020," ujar Dadan.