Kamis 28 Nov 2019 14:29 WIB

Mandiri Syariah Fokus Bisnis Wealth Management

Pertumbuhan nasabah wealth management sebesar 30 persen dan pendanaan 25 persen

Rep: Novita Intan/ Red: Friska Yolanda
Costumer Service melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) Kantor Cabang Mayestik, Jakarta, Rabu (30/10).
Foto: Republika/Edwin Dwi Putranto
Costumer Service melayani nasabah di Bank Syariah Mandiri (Mandiri Syariah) Kantor Cabang Mayestik, Jakarta, Rabu (30/10).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Bank Syariah Mandiri melihat prospek bisnis wealth management cukup menjanjikan. Terbukti saat ini Syariah Mandiri mampu mencatatkan sekitar 20 ribu nasabah prioritas atau tumbuh 20 persen dibandingkan tahun lalu.

Wealth Management Group Head Mandiri Syariah Muhammad Triarso mengatakan sejak tahun lalu nasabah prioritas terus mengalami peningkatan. Hal ini sejalan dengan pertumbuhan orang kaya di Indonesia, sehingga menjadi peluang bagi bisnis perbankan syariah.

Baca Juga

"Fokus melayani nasabah kaya, minimum saldo Rp 500 juta dianggap nasabah prioritas. Kita membuat perbedaan yang khusus nasabah bisa menikmati lounge ekskutif dengan menjual produk investasi," ujarnya saat konferensi pers di Tugu Kunstkring Paleis, Jakarta, Kamis (28/11).

Menurutnya Wealth Management Mandiri Syariah menawarkan berbagai macam produk investasi seperti reksa dana syariah, sukuk dan lainnya. Saat ini pertumbuhan nasabah sebesar 30 persen dengan volume pendanaan tumbuh 25 persen.

"Produk reksa dana sudah ditunggu nasabah. Selama ini kami memang belum agresif mengenai produk ini tapi kami mencoba memenuhi," ucapnya.

Saat ini Mandiri Syariah telah bekerja sama dengan lima Manajer Investasi, yaitu Mandiri Manajemen Investasi, BNP Paribas, Insight Management, Bahana TCW Investment Management dan Manulife Asset Management Indonesia.

Corporate Secretary Mandiri Syariah Ahmad Reza menambahkan bisnis wealth management Mandiri Syariah berbeda dengan perbankan syariah lainnya. 

"Kami mencoba berbeda dengan nasabah prioritas lainnya, seperti zakat. Ini menarik bagi sebagian nasabah tentu kita manage," ucapnya.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
يَسْتَفْتُوْنَكَۗ قُلِ اللّٰهُ يُفْتِيْكُمْ فِى الْكَلٰلَةِ ۗاِنِ امْرُؤٌا هَلَكَ لَيْسَ لَهٗ وَلَدٌ وَّلَهٗٓ اُخْتٌ فَلَهَا نِصْفُ مَا تَرَكَۚ وَهُوَ يَرِثُهَآ اِنْ لَّمْ يَكُنْ لَّهَا وَلَدٌ ۚ فَاِنْ كَانَتَا اثْنَتَيْنِ فَلَهُمَا الثُّلُثٰنِ مِمَّا تَرَكَ ۗوَاِنْ كَانُوْٓا اِخْوَةً رِّجَالًا وَّنِسَاۤءً فَلِلذَّكَرِ مِثْلُ حَظِّ الْاُنْثَيَيْنِۗ يُبَيِّنُ اللّٰهُ لَكُمْ اَنْ تَضِلُّوْا ۗ وَاللّٰهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيْمٌ ࣖ
Mereka meminta fatwa kepadamu (tentang kalalah). Katakanlah, “Allah memberi fatwa kepadamu tentang kalalah (yaitu), jika seseorang mati dan dia tidak mempunyai anak tetapi mempunyai saudara perempuan, maka bagiannya (saudara perempuannya itu) seperdua dari harta yang ditinggalkannya, dan saudaranya yang laki-laki mewarisi (seluruh harta saudara perempuan), jika dia tidak mempunyai anak. Tetapi jika saudara perempuan itu dua orang, maka bagi keduanya dua pertiga dari harta yang ditinggalkan. Dan jika mereka (ahli waris itu terdiri dari) saudara-saudara laki-laki dan perempuan, maka bagian seorang saudara laki-laki sama dengan bagian dua saudara perempuan. Allah menerangkan (hukum ini) kepadamu, agar kamu tidak sesat. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.”

(QS. An-Nisa' ayat 176)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement