Kamis 28 Nov 2019 18:19 WIB

Pemprov Jabar Gratiskan Iuran Bulanan 759 Ribu Siswa

Jumlah sekolah yang iuran bulannya di gratiskan di Jabar ada 835 sekolah.

Rep: Arie Lukihardianti/ Red: Andi Nur Aminah
Siswa salah satu sekolah di Depok, Jawa Barat (ilustrasi)
Foto: Republika/ Yasin Habibi
Siswa salah satu sekolah di Depok, Jawa Barat (ilustrasi)

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Pemprov Jawa Barat, sudah mengalokasikan anggaran Rp 1,4 triliun untuk membebaskan iuran bulanan peserta didik (IBPD) SMA sederajat tahun depan. Menurut Kepala Dinas Pendidikan Jabar, Dewi Sartika, istilah yang digunakan adalah gratis iuran bulanan untuk sekolah negeri SMA/SMK/MA/SLB mulai Juli 2020.

"Nah nilai anggarannya itu Rp 717 miliar untuk enam bulan. Jadi kalau satu tahun kan dua kalinya atau sekitar Rp 1,4 triliun," ujar Dewi kepada Republika.co.id, Kamis (28/11).

Baca Juga

Dewi menjelaskan, jumlah sekolah yang iuran bulannya di gratiskan di Jabar ada 835 sekolah SMA sederajat termasuk SLB. Jumlah siswanya, sekitar 759 ribu orang. "Iuran bulanan yang digratiskan ini khusus SMA negeri. Kalau swasta ada lagi nama bantuannya beda," katanya.

Anggaran untuk iuran bulanan gratis ini, kata dia, akan langsung masuk ke rekening sekolah. Besarannya per siswa sekitar Rp 140 ribu sampai Rp 190 ribu per orang tergantung cluster sekolahnya. "Mekanismenya, kami sudah mencoba menyesuaikan dengan kebutuhan sekolah," katanya.

Namun, kata dia, kalau ternyata ada sekolah yang biasanya memungut iuran bulanan lebih dari angka Rp 140 sampai Rp 190 ribu, akan dilihat dulu kekurangannya sekolah seperti apa.  "Kami ingin menggratiskan iuran bulannya. Memang tergantung kebutuhan sekolahnya nah kalau ada yang kurang akan kami evaluasi nanti," ujarnya.

Untuk SMA sederajat swasta, menurut Dewi akan menerima bantuan pendidikan universal. Besarannya, setiap siswa akan ditambah. Yakni, tadinya Rp 500 ribu jadi Rp 550 ribu untuk peserta didik SMA sederajat swasta yang ada di Jabar bahkan teremasuk MA swasta.

"Total anggaran bantuan untuk yang swasta kami alokasikan Rp 680 miliar. Dana tersebut, diberikan untuk satu tahun dimulai awal tahun," katanya.

Selain itu, kata dia, ada lagi bantuan untuk peserta didik PPDB yang datang dari keluarga ekonomi tak mampu. Mereka yang bersekolah di swasta akan memperoleh bantuan Rp 2 juta. "Bantuan ini khusus untuk siswa ekonomi miskin yang sekolah di swasta," katanya.

Dana bantuan pendidikan universal, kata dia, akan diberikan pada 4.146 SMA/SMK/SLB swasta. Jumlah siswanya, sekitar 1,1 juta siswa.

Sementara menurut salah seorang orang tua siswa yang akan memasukan anaknya ke SMA, Titin Suratin, ia sangat senang dengan kebijakan ini. Karena, dengan digratiskan iuran bulanan anaknya di SMA, maka uang tersebut bisa ditabung untuk masuk ke perguruan tinggi.

"Alhamdulillah, anak saya kan inginnya masuk ke SMA 23 Bandung, nah katanya SPP nya sekarang Rp 350 ribu. Kalau jadi gratis kan bisa ditabung buat biaya kuliah nanti," katanya. 

 

BACA JUGA: Ikuti News Analysis News Analysis Isu-Isu Terkini Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement