REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Putri Presiden ke-2 RI Soeharto, Siti Haryanti Rukmana, menghadiri Anugerah Fastabiqul Khairat 999 Masjid Yayasan Amal Bakti Muslim Pancasila (YAMP) di Jakarta, Kamis (28/11). Mbak Tutut, demikian sapaan akrabnya, diamanahkan untuk menyerahkan penghargaan kepada para pemenang.
Sebelum menyerahkan trofi dari panitia, ia bercerita bahwa almarhum Soeharto merupakan sosok yang akrab dengan surau atau masjid. Ia juga mengingat pesan yang diberikan sang ayah untuk senantiasa merawat sebuah langgar kecil yang berada di desa kelahiran Soeharto di Desa Kemusuk, Yogyakarta, tempat almarhum belajar dan menemukan kedamaian Islam.
"Tahun 1970 Pak Harto sering melakukan perjalanan diam-diam atau blusukan. Selama perjalanan itu ia menemukan warganya sering meminta sumbangan untuk membangun masjid di pinggir jalan. Hal ini menyentuh hatinya," ujarnya.
Hal ini pula yang mendorong didirikannya YAMP. Tak ingin beramal seorang diri, Soeharto mengajak pegawai negeri sipil bersama anggota Tentara Nasional Indonesia (TNI) untuk berdonasi dengan cara dipotong gajinya. Potongan yang dilakukan bervariasi mengikuti jenjang profesi masing-masing, mulai dari Rp 50 hingga Rp 500.
Saat ini, dirinya bersama pengurus Yayasan dan para relawan terus berupaya memelihara dan menjaga 999 masjid yang telah dibangun YAMP. Masjid ke-999 atau masjid terakhir yang dibangun YAMP berada di Bekasi dan diresmikannya pada 9 September 2009 silam.
Terakhir, Tutut berkata bahwa perlahan tapi pasti, cita-cita yang diharapkan oleh sang ayah bisa terwujud. "Masjid merupakan penggerak ekonomi dan pembangunan bangsa. Seluruh pengurus saya harap jeli melihat peluang-peluang yang ada untuk dikembangkan bagi kebutuhan masyarakat sesuai dengan keadaan dan sumber dayanya," ujarnya.