Kamis 28 Nov 2019 19:37 WIB

Komentar Trinity Mengenai Dua Film tentang Dirinya

Berawal dari blog kemudian buku, cerita Trinity kemudian difilmkan.

Rep: Shelbi Asrianti/ Red: Reiny Dwinanda
Blogger Trinity Traveler
Foto: Citra Listya Rini/Republika
Blogger Trinity Traveler

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penulis Trinity mengaku terharu dengan hadirnya dua film yang mengadaptasi cerita dari bukunya. Film Trinity, The Nekad Traveler/ telah rilis pada Maret 2017, sementara Trinity Traveler mulai tayang 28 November 2019.

"Ini pencapaian luar biasa. Nge-blog dari 2005, jadi buku, sampai sekarang jadi dua film. Siapalah aku sampai ada film tentang diriku, jadi merasa overwhelmed," ujar perempuan kelahiran Sukabumi bernama asli Ade Perucha Hutagaol itu.

Baca Juga

Film besutan rumah produksi Starvision itu menceritakan Trinity (Maudy Ayunda) yang sudah tidak menjadi pegawai kantoran. Penulis blog perjalanan itu sudah menjadi pelancong purnawaktu dan menjelajah ke banyak tempat mengesankan.

Konflik utama berkutat mengenai kisah cinta Trinity dengan fotografer bernama Paul (Hamish Daud). Karena sama-sama sibuk, keduanya menghadapi kendala komunikasi cukup rumit. Problematika itu dikemas dalam visual apik sepanjang film.

photo
Hamish Daud dan Maudy Ayunda dalam film Trinity Traveler.

Penulis skenario Trinity Traveler adalah Rahabi Mandra, tetapi Trinity selaku pemilik ide cerita ikut mendiskusikan apa saja yang akan tertuang dalam naskah. Kisah film berdasarkan kehidupan nyata Trinity, termasuk para karakternya.

Trinity dikisahkan memiliki dua sahabat baik bernama Yasmin (Rachel Amanda) dan Nina (Anggika Bolsterli). Sepupu Trinity yang kocak, Ezra (Babe Cabiita), juga sering mengikuti ekspedisi melancong mereka.

Sosok Ezra berhasil menjaring tawa penonton dengan dialog dan tingkah konyolnya. Sementara, kehadiran Yasmin dan Nina menjadi cerminan betapa sahabat selalu memiliki peran penting dalam kehidupan seseorang.

Begitu pula Bu Boss yang karakternya dihidupkan oleh aktris Ayu Dewi. Pada Trinity Traveler, tokoh Trinity sudah tidak menjadi pegawai kantoran di perusahaan Bu Boss. Akan tetapi, sosok bos itu tetap menjadi hiburan menyenangkan.

Orang tua Trinity diperankan dengan baik oleh Farhan dan Cut Mini. Dengan gabungan logat Batak yang kental dan cara bicara Sunda yang lemah-lembut, tokoh Bapak dan Mama menjadi penyemangat Trinity selama menjalani profesi.

"Secara kronologis belum tentu sama, tapi orang-orang aslinya ada. Ceritanya juga sama, termasuk Bapakku yang memang Batak banget," kata peraih penghargaan Indonesia Leading Travel Writer pada Indonesia Travel & Tourism Awards 2010 itu.

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement