Kamis 28 Nov 2019 20:43 WIB

Turki akan Pulangkan 11 Anggota ISIS ke Prancis

Pada Desember nanti Turki akan memulangkan 11 anggota ISIS ke Prancis

Rep: Umar Mukhtar/ Red: Christiyaningsih
Kamp pengungsian Al-Hol di Hassakeh, Suriah yang menampung keluarga anggota militan ISIS.
Foto: Reuters
Kamp pengungsian Al-Hol di Hassakeh, Suriah yang menampung keluarga anggota militan ISIS.

REPUBLIKA.CO.ID, IZMIR -- Menteri Dalam Negeri Turki Suleyman Soylu menuturkan pada Desember nanti Turki akan memulangkan 11 anggota ISIS ke Prancis. Pada pekan ini, Turki akan melakukan pemulangan anggota ISIS ke Belgia dan Irlandia.

"Kami akan mengirim 11 anggota ISIS kembali ke Prancis pada awal Desember," kata Suleyman Soylu dilansir dari Anadolu Agency, Kamis (28/11). Ia berbicara pada sebuah konferensi tentang migrasi di provinsi Aegean Izmir.

Baca Juga

Namun untuk diketahui, beberapa negara Eropa telah menentang upaya Turki untuk memulangkan kelompok teror ISIS. Kendati demikian Turki telah berjanji untuk terus maju. Soyly mengatakan perdamaian dan stabilitas harus dipromosikan di daerah-daerah yang menjadi sumber migran.

"Kecuali jika kita membersihkan kegiatan-kegiatan PKK/PYD dan ISIS, tidak ada cara kita dapat menghentikan migrasi. Turki serius tentang manajemen migrasi, karena negara ini serius dalam memerangi terorisme," tuturnya.

Turki pada 9 Oktober meluncurkan Operation Peace Spring. Operasi ini melenyapkan milisi Kurdi dari Suriah utara di sebelah timur Sungai Eufrat demi mengamankan perbatasan Turki, membantu dalam pengembalian yang aman bagi para pengungsi Suriah, dan memastikan integritas wilayah Suriah.

Ankara menginginkan agar milisi Kurdi menarik diri dari wilayah tersebut sehingga zona aman dapat dibuat untuk membuka jalan bagi pengembalian dua juta pengungsi secara aman. Sampai saat ini, 370 ribu pengungsi Suriah yang ditampung di Turki telah kembali ke negara mereka. Turki menampung sekitar 3,6 juta pengungsi dari negara tetangga Suriah, lebih dari negara lain mana pun di dunia.

Sejak 2016, Turki telah melakukan operasi di sepanjang perbatasannya untuk menghilangkan teroris di sana. Selain itu juga menciptakan kondisi yang aman bagi kembalinya para pengungsi Suriah. Soylu juga mengatakan 268 ribu migran gelap ditahan di Turki pada 2018 dan selama tahun ini sekitar 430 ribu telah ditahan.

BACA JUGA: Update Berita-Berita Politik Perspektif Republika.co.id, Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement