Kamis 28 Nov 2019 20:53 WIB

Pengamat: Munas Tandingan Musibah Buat Golkar

Potensi adanya Munas Tandingan Golkar tetap terbuka.

Rep: Mabruroh/ Red: Teguh Firmansyah
Fungsionaris DPP Partai Golkar Cyrillus Kerong (ketiga kiri), Pengurus Pleno Partai Golkar Roy Lewar (kedua kiri), Kader Partai Golkar Edy Lanitama (kiri), Wasekjen DPP Partai Golkar Viktus Murin (ketiga kanan), Wakil Bendahara DPP Partai Golkar Mahadi Nasution (kedua kanan) dan Fungsionaris Partai Golkar Sulawesi Selatan Sutan Zulkarnaen, mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait dukungan untuk Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai calon ketua umum pada musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Senin (25/11/2019).
Foto: Antara/Reno Esnir
Fungsionaris DPP Partai Golkar Cyrillus Kerong (ketiga kiri), Pengurus Pleno Partai Golkar Roy Lewar (kedua kiri), Kader Partai Golkar Edy Lanitama (kiri), Wasekjen DPP Partai Golkar Viktus Murin (ketiga kanan), Wakil Bendahara DPP Partai Golkar Mahadi Nasution (kedua kanan) dan Fungsionaris Partai Golkar Sulawesi Selatan Sutan Zulkarnaen, mengangkat tangan bersama usai memberikan keterangan kepada wartawan terkait dukungan untuk Bambang Soesatyo (Bamsoet) sebagai calon ketua umum pada musyawarah nasional (Munas) Partai Golkar di Jakarta, Senin (25/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengamat Politik Sekaligus Direktur Eksekutif Voxpol Center Research and Consulting, Pangi Syarwi Chaniago menilai jika ada dualisme kepengurusan di tubuh Golkar, maka itu adalah musibah.

Pernyataannya ini menanggapi wacana Golkar kubu Bambang Soesatyo (Bamsoet) yang berencana membuat munas tandingan.

Baca Juga

“Kalau terjadi dualisme kepengurusan atau munas tandingan maka ini adalah musibah bagi Golkar,” kata Pangi saat dihubungi Republika.co.id, Kamis (28/11).

Oleh karena itu menurut Pangi, kepengurusan sekarang di bawah nahkoda Airlangga Hartato harus betul-betul piawai dan mahir dalam mengelelola perbedaan, mampu mengakomodir kepentingan politik, membaca situasi politik, serta harus dapat menyalurkan kehendak dan aspirasi di akar rumput. Sehingga sambungnya, riak gelombang bisa di netralisir.