Kamis 28 Nov 2019 22:06 WIB

Natal Tahun Baru, Air Asia Datangkan 1 Pesawat Tambahan

Air Asia juga akan menambah frekuensi penerbangan.

Rep: Rahayu Subekti/ Red: Dwi Murdaningsih
Karyawan berfoto di depan pesawat Airbus A321NEO milik maskapai AirAsia saat tiba di Paint Hangar, Sepang Aircraft Engineering (SAE), Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, Jumat (22/11/2019).
Foto: Antara/Rivan Awal Lingga
Karyawan berfoto di depan pesawat Airbus A321NEO milik maskapai AirAsia saat tiba di Paint Hangar, Sepang Aircraft Engineering (SAE), Kuala Lumpur International Airport, Malaysia, Jumat (22/11/2019).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Air Asia akan mengantisipasi meningkatnya penumpang saat masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020. Head of Communications Air Asia Indonesia Baskoro Adiwiyono mengatakan akan mendatangkan satu pesawat tambahan pada Desember 2019.

"Kita ada nambah satu armada Airbus A320 untuk penerbangan dari Jakarta," kata Baskoro saat ditemui di Gedung Kementerian Perhubungan (Kemenhub), Kamis (28/11).

Dia menejelaskan dengan adanya penambahan pesawat tersebut, Air Asia juga akan menambah frekuensi penerbangan. Menurutnya, penerbangan tambahan tersebut akan dilakukan di beberapa rute domestik dari dan ke Jakarta.

Baskoro mengatakan masa libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020 akan dilakukan mulai 1 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020. Dia memastikan penerbangan tambahan untuk keberangkatan pada 1-14 Desember 2019 sudah dijual di laman resmi dan aplikasi Air Asia.

"Rute yang dijual dari Jakarta ke Denpasar, Belitung, dan Surabaya," ujar Baskoro.

Sementara itu, saat menjelang periode libur Natal dan Tahun Baru 2019/2020, Air Asia juga berencana menambah lagi frekuensi penerbangan rute Jakarta-Denpasar. Khusus rute tersebut akan ditambah menjadi 13 kali perhari untuk periode keberangkatan mulai 15 Desember 2019 hingga 5 Januari 2020.

"Secara keseluruhan kami berencana menyediakan sekitar 65 ribu kursi tambahan selama musim liburan akhir tahun Natal dan Tahun Baru 2019/2020," tutur Baskoro. Rahayu Subekti

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
وَمَا تَفَرَّقُوْٓا اِلَّا مِنْۢ بَعْدِ مَا جَاۤءَهُمُ الْعِلْمُ بَغْيًاۢ بَيْنَهُمْۗ وَلَوْلَا كَلِمَةٌ سَبَقَتْ مِنْ رَّبِّكَ اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى لَّقُضِيَ بَيْنَهُمْۗ وَاِنَّ الَّذِيْنَ اُوْرِثُوا الْكِتٰبَ مِنْۢ بَعْدِهِمْ لَفِيْ شَكٍّ مِّنْهُ مُرِيْبٍ
Dan mereka (Ahli Kitab) tidak berpecah belah kecuali setelah datang kepada mereka ilmu (kebenaran yang disampaikan oleh para nabi) karena kedengkian antara sesama mereka. Jika tidaklah karena suatu ketetapan yang telah ada dahulunya dari Tuhanmu (untuk menangguhkan azab) sampai batas waktu yang ditentukan, pastilah hukuman bagi mereka telah dilaksanakan. Dan sesungguhnya orang-orang yang mewarisi Kitab (Taurat dan Injil) setelah mereka (pada zaman Muhammad), benar-benar berada dalam keraguan yang mendalam tentang Kitab (Al-Qur'an) itu.

(QS. Asy-Syura ayat 14)

Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement