REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- PT Pupuk Indonesia (Persero) berhasil menggenjot efisiensi melalui beragam langkah strategis dan inovatif di sejumlah kegiatan operasional perusahaan. Salah satunya di bidang teknologi informasi (IT) melalui implementasi sistem digitalisasi yang dikembangkan sejak 2014.
Berkat itu, perusahaan mampu mencatatkan efisiensi dan pertumbuhan kinerja setiap tahunnya. Atas keberhasilan tersebut, Pupuk Indonesia mendapat penghargaan dalam ajang "TOP Digital Award 2019" yang diselenggarakan Majalah IT Works Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (27/11).
Pupuk Indonesia dianugerahi penghargaan "TOP Digital Implementation 2019 on Fertilizer Sector" dan "TOP Leader on Digital Implementation 2019" yang diberikan kepada Direktur Utama Pupuk Indonesia Aas asikin Idat. Penghargaan diserahkan Chief Editor Majalah IT Works M Lutfi Handayani kepada SVP Teknologi Informasi Pupuk Indonesia Mardiyanto. Penghargaan yang sama juga diberikan kepada anak usaha Pupuk Indonesia, PT Pupuk Sriwidjaja Palembang.
Kepala Komunikasi Korporat Pupuk Indonesia Wijaya Laksana mengatakan, Pupuk Indonesia dan anak usaha telah menerapkan sistem enterprise resource planning (ERP) secara terpusat dengan standardisasi proses bisnis. "Termasuk juga melakukan sentralisasi organisasi IT," ujar Wijaya.
Wijaya menyampaikan, ERP atau perencanaan sumber daya perusahaan merupakan sistem informasi yang berperan mengintegrasikan dan mengotomasi seluruh proses bisnis utama, mulai dari aspek pengadaan, produksi, pemeliharaan, distribusi, pemasaran hingga akuntansi dan keuangan perusahaan. Wijaya mengungkapkan, dengan mengimplementasikan single sistem ERP, perusahaan berhasil menuai peningkatan sebesar 25 persen untuk durasi pengerjaan month end closing, peningkatan sebesar 83 persen untuk proses pengadaan dan 76 persen untuk proses permintaan persetujuan perjalanan dinas (SPD).
Menurut Wijaya, sistem ERP juga memudahkan perusahaan dalam melakukan monitoring data penyaluran dan stok pupuk. "Kami juga telah memaksimalkan penggunaan aplikasi e-Doff (Digital Office), siap GCG, dan Prisma (Pupuk Indonesia Risk Management Application) yang berbasis digital dan paperless sehingga mengurangi biaya," lanjut Wijaya.
Wijaya berharap tren positif ini bisa terus berlanjut dan efisiensi yang dihasilkan dapat turut mendorong daya saing perusahaan. Efisiensi juga merupakan bagian dari program transformasi bisnis Pupuk Indonesia Grup yang dicanangkan sejak 2017. Selain untuk mengakselerasi pencapaian bisnis, inisiatif efisiensi bertujuan meringankan beban subsidi pemerintah.
"Perusahaan juga secara konsisten menjalankan program transformasi digital di semua lini bisnis guna meningkatkan kembali efisiensi," kata Wijaya.