REPUBLIKA.CO.ID,JAKARTA - - Penjualan listrik di wilayah Jakarta hingga Oktober 2019, terus mengalami pertumbuhan. Meski belum mencapai target yang ditetapkan, tapi penjualan listrik PLN Unit Induk Distribusi (UID) Jakarta Raya itu sudah mencapai Rp 38 triliun hingga Oktober.
"Target penjualan kita di 2019 ini sekitar Rp 44 triliun. Dan hingga Oktober ini, baru terealisasi Rp 38 triliun," kata General Manager PLN Unit Induk Distribusi Jakarta Raya Ikhsan Asaad menjawab Republika di sela-sela acara press tour PT PLN (Persero) UID Jakarta Raya, Kamis-Jumat (28-29/11).
Namun demikian, kata Ikhsan, pihaknya terus berupaya untuk mencapai target yang ditetapkan pemerintah. Tentunya, kata dia, hal itu dilakukan dengan mendorong unit-unit bisnis yang dimiliki PLN. "Insya Allah, dengan kerja sama semua unit yang ada, kita bisa capai target itu. Dan kita optimis," katanya.
Realisasi pendapatan di atas itu pun tak terlepas bari banyaknya upaya marketing yang dibuat dan dilakukan PT PLN Disjaya. "Dengan produk-produk baru yang kita buat, akhirnya bisa mendobrak penjualan," ujarnya.
Meski, diakuinya, bahwa penjualan secara nasional menurun. Namun, untuk Jakarta pihaknya terus mendorong untuk tumbuh.
Dikatakan Ikhsan, nilai penjual itu diperoleh dari jumlah pelanggan PLN UID Jakarta Raya per Oktober 2019 yang mencapai 4,52 juta pelanggan dari semua golongan tarif. Jumlah pelanggan ini naik 4,25 persen dari periode serupa tahun lalu yang 4,34 juta pelanggan.
"Pelanggan terbesar kita ada di daerah Bintaro dan Ciputat karena di sana didominasi pelanggan rumah tangga," kata Ikhsan.
Dari total 4,52 juta pelanggan PLN UID Jakarta Raya, sebenyak 92 persen adalah palanggan rumah tangga. Sedangkan sisanya andalan pelanggan bisnis. Namun demikian, pendapatan PLN UID Jakarta Raya dari sektor bisnis ini mencapai 35 persen dari total pendapatan akumulasi.
Di sisi lain, PLN pun memberi kemudahan bagi pelanggan daya 450 sampai 197.000 volt ampere yang ingin menambah daya listriknya masih ada diskon tambah daya sebesar 50 persen yang berlaku sampai dengan 31 Desember 2019.