REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Kantor berita Korut KCNA melaporkan Pemimpin Kim Jong-un mengawasi uji coba peluncuran sistem roket terbaru 'yang sukses'. KCNA mengatakan Kim mengungkapkan 'kepuasannya' dengan ujicoba itu.
"Uji coba tembakan voli terarah untuk menguji aplikasi tempur sistem peluncuran multi roket super besar membuktikan keunggulan dan menegaskan keandalan militer dan teknis sistem senjata," kata KCNA dalam laporan mereka Jumat (29/11).
Pada Kamis (28/11) militer Korea Selatan (Korsel) mengatakan Korut melepaskan dua tembakan proyektil jarak pendek ke arah laut timur negara itu. Peluncuran roket ini menjadi uji coba terbaru setelah tiga uji coba sebelumnya.
Uji coba ini tampaknya untuk mengingatkan tenggat waktu yang ditetap Korut kepada Amerika Serikat (AS). Korut menetapkan waktu satu tahun kepada AS untuk menunjukkan fleksibilitas mereka dalam perundingan denuklirisasi Semenanjung Korea yang kini mengalami kebuntuan.
KCNA mengatakan Kim mengawasi uji coba terbaru seperti yang ia lakukan dalam uji coba pada Agustus dan September. Ia tidak menghadiri peluncuran pada 31 Oktober. "Pemimpin Tertinggi mengungkap kepuasannya yang luar biasa atas hasil uji coba penembakan," tulis KCNA.
Kim menetapkan tenggat waktu selama satu tahun dalam perundingan dengan Washington. Tapi hingga kini perundingan itu masih terhenti setelah pertemuan tingkat menengah mengalami kegagalan bulan lalu.
Korut menuntut AS untuk segera mencabut sanksi yang mereka terapkan. Pyongyang juga memperingatkan dapat 'mengambil jalan lain', meningkatkan kekhawatiran mereka akan kembali menggelar uji coba nuklir dan rudal jarak jauh yang terhenti sejak 2017.