REPUBLIKA.CO.ID, SUBANG -- Presiden Joko Widodo (Jokowi) ingin menjadikan Pelabuhan Patimban di Subang, Jawa Barat, sebagai hub otomotif. Atau dengan kata lain pelabuhan untuk ekspor mobil dari industri di Tanah Air.
Presiden Jokowi saat meninjau proyek pengembangan Pelabuhan Sandar Patimban Fase I di Subang, Jawa Barat, Jumat (29/11) mengatakan pengembangan proyek tersebut dalam rangka untuk memperbaiki daya saing Indonesia.
“Ini semuanya dalam rangka memperbaiki daya saing kita sehingga competitiveness kita jadi naik artinya nanti ada pelabuhan khusus untuk mobil meskipun yang lain juga,” kata Presiden.
Nantinya, pelabuhan yang akan beroperasi penuh mulai 2027 itu, Jokowi mengatakan, sebagian besar akan menjadi pelabuhan untuk ekspor mobil ke berbagai negara tujuan.
“Sebagian besar untuk mobil karena kita ingin ini jadi sebuah hub besar untuk otomotif di kawasan, kita ekspor ke Australia, New Zealand, ke negara-negara Asean semua berangkat dari Pelabuhan Patimban ini,” katanya.
Ia menambahkan, pelabuhan itu secara keseluruhan terbentang pada luasan 654 hektare dengan 300 hektare untuk terminal peti kemas dan sisanya terminal kendaraan. “Memang ini nanti akan banyak yang untuk terminal kendaraan ekspor mobil-mobil industri kita. Yang 300 hektare untuk terminal kendaraan dan peti kemas dan back up area ada 354 hektare dan ini kita harapkan nanti memenuhi kapasitas 750 ribu TEUS memang ini gede sekali,” katanya.
Tercatat untuk Proyek Pengembangan Patimban Paket 1 terdapat terminal kendaraan seluas 25 hektare dengan kapasitas 218.000 CBU. Juga ada terminal peti kemas 14 hektare dengan kapasitas 250 ribu TEUS, dan lokasi tunggu truk 12 hektare. Panjang dermaga kendaraan 350 m dan dermaga peti kemas 420 m dengan kedalaman dermaga 10 m.
Saat meninjau proyek tersebut Presiden Jokowi didampingi di antaranya oleh Menhub Budi Karya Sumadi, Menteri PUPR Basuki Hadimuljono, Seskab Pramono Anung, dan dua Staf Khusus Milenial Putri Indahsari Tanjung dan Andi Taufan Garuda Putra.