Jumat 29 Nov 2019 16:43 WIB

DIY Penyumbang PDB Ekraf Tertinggi di Indonesia

Tiga subsektor terbesar dalam menyumbang PDB yakni bidang kuliner, kriya dan fashion.

Rep: Silvy Dian Setiawan / Red: Friska Yolanda
Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA) Eka Sofyan Rizal, Direktur PT Astra Graphia Tbk, Mangara Pangaribuan dan Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Yuana Rochma Astuti dalam diskusi media terkait Peran Desain Grafis untuk Industri Lokal di Yogyatorium Dagadu Djokja, Jumat (19/11).
Foto: Republika/Silvy Dian Setiawan
Sekretaris Jenderal Asosiasi Profesional Desain Komunikasi Visual Indonesia (AIDIA) Eka Sofyan Rizal, Direktur PT Astra Graphia Tbk, Mangara Pangaribuan dan Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Yuana Rochma Astuti dalam diskusi media terkait Peran Desain Grafis untuk Industri Lokal di Yogyatorium Dagadu Djokja, Jumat (19/11).

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Direktur Pengembangan Pasar Dalam Negeri, Deputi Pemasaran Badan Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Baparekraf), Yuana Rochma Astuti mengatakan industri ekonomi di Indonesia terus meningkat. DIY menjadi provinsi penyumbang PDB Ekraf tertinggi. 

Di DIY, ada tiga subsektor terbesar dalam menyumbang PDB yakni bidang kuliner, kriya dan fashion. Pangsa pasar industri kreatif di DIY mencapai 16,12 persen. 

"Berdasarkan data BPS, share industri kreatif ini (secara nasional) mencapai Rp 922 triliun. Itu sekitar 7,22 persen. Diprediksi 2019 ini akan mencapai angka Rp 1.211 triliun," kata Yuana dalam diskusi media terkait Peran Desain Grafis untuk Industri Lokal di Yogyatorium Dagadu Djokja, Jumat (19/11). 

Selain DIY, ada empat provinsi yang juga menyumbang PDB Ekraf tertinggi. Keempatnya adalah Bali, Jawa Barat, Jawa Timur dan Sumatera Utara. 

Untuk itu, industri kreatif perlu terus ditingkatkan. Menurutnya, tiga subsektor utama yang menjadikan industri kreatif di DIY meningkat harus didukung dengan desain grafis atau DKV. Sehingga, industri ini dapat menciptakan tampilan produk yang menarik. 

"DKV ini dia suppport untuk sektor lain. DIY juga salah satu provinsi dengan persebaran pelaku kreatif DKV terbesar selain Bandung dan DKI Jakarta," ujarnya. 

Menurutnya, DKV dapat mendukung subsektor lain untuk berkembang. Terlebih dalam hal pengemasan, pelabelan hingga promosi. 

"Dengan tampilan yang unik, modern dan colorfull, akan memberi nilai tambah pada produk kreatif. Sehingga dapat berkompetisi di pasaran," tambahnya.  

Direktur PT Astra Graphia Tbk, Mangara Pangaribuan mengatakan, pihaknya terus berkomitmen untuk mendukung industri kreatif lokal. Perseroan berfokus pada aspek manusia, proses dan teknologi. 

Dari aspek manusia, katanya, dilakukan dengan memberikan edukasi berupa seminar, workshop hingga pameran kepada pelaku industri kreatif. Dari aspek proses, pihaknya juga menghadirkan berbagai printing facilities

Sementara, dari aspek teknologi pun dihadirkan berbagai teknologi digital printing yang menawarkan special color. Sebab, industri kreatif harus didukung dengan teknologi. 

Desain grafis atau DKV, katanya, merupakan elemen penting terutama dalam menciptakan kesan pertama terhadap tampilan suatu produk. "Tampilan identitas visual yang menarik baik dari cerita, bentuk, warna grafis maupun kualitas cetak akan mampu memberikan kesan yang baik atas produk yang ada," ujarnya. 

BACA JUGA: Ikuti Serial Sejarah dan Peradaban Islam di Islam Digest , Klik di Sini
Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement