Jumat 29 Nov 2019 19:58 WIB

Polo Air Putra Persembahkan Emas Pertama SEA Games 2019

Tim polo air putra tak terkalahkan dan finis di puncak klasemen.

Rep: Frederikus Bata/ Red: Israr Itah
Pemain polo air Indonesia Rian Rinaldo (kana) dihalangi pemain polo air Malaysia Yi Xiang Toh saat akan melempar bola di New Clark City Aquatic Centre, Clark, Filipina, Jumat (29/11).
Foto: Republika/Putra M. Akbar
Pemain polo air Indonesia Rian Rinaldo (kana) dihalangi pemain polo air Malaysia Yi Xiang Toh saat akan melempar bola di New Clark City Aquatic Centre, Clark, Filipina, Jumat (29/11).

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Tim polo air putra memastikan emas pertama untuk kontingen Indonesia di SEA Games 2019. Tim polo air putra tak terkalahkan dan finis di puncak klasemen setelah menaklukkan Malaysia 14-7 di New Clark City Aquatic Center, Clark, Filipina, Jumat (29/11).

Pertandingan polo air putra di SEA Games 2019 diikuti lima negara, yaitu Indonesia, Filipina, Malaysia, Singapura, dan Thailand, menggunakan sistem setengah kompetisi. Juara ditentukan dari poin tertinggi akumulasi seluruh pertandingan.

Baca Juga

Indonesia menempati di puncak klasemen dengan raihan tujuh poin, setelah main imbang melawan Filipina dengan skor 6-6, menang 17-12 atas Thailand, dan mengalahkan Singapura 7-5.

Setelah melawan Malaysia, Indonesia harus menunggu terlebih dahulu hasil pesaing, yakni Filipina. Medali emas dipastikan jadi milik Indonesia setelah Filipina yang berada di peringkat dua klasemen bermain imbang dengan Singapura 6-6. Andai Filipina menang lawan Malaysia dalam laga terakhir, nilai maksimal tuan rumah adalah 6.

Selain emas pertama, pencapaian polo air putra merupakan sejarah baru. Sebab sejak mengikuti SEA Games mulai 1977, ini kali pertama polo air putra menyumbangkan emas. Selama ini, emas polo air putra di SEA Games dikuasai Singapura.

 

 

 

Yuk koleksi buku bacaan berkualitas dari buku Republika ...
Advertisement
Yuk Ngaji Hari Ini
اَلَمْ تَرَ اِلَى الَّذِيْ حَاۤجَّ اِبْرٰهٖمَ فِيْ رَبِّهٖٓ اَنْ اٰتٰىهُ اللّٰهُ الْمُلْكَ ۘ اِذْ قَالَ اِبْرٰهٖمُ رَبِّيَ الَّذِيْ يُحْيٖ وَيُمِيْتُۙ قَالَ اَنَا۠ اُحْيٖ وَاُمِيْتُ ۗ قَالَ اِبْرٰهٖمُ فَاِنَّ اللّٰهَ يَأْتِيْ بِالشَّمْسِ مِنَ الْمَشْرِقِ فَأْتِ بِهَا مِنَ الْمَغْرِبِ فَبُهِتَ الَّذِيْ كَفَرَ ۗوَاللّٰهُ لَا يَهْدِى الْقَوْمَ الظّٰلِمِيْنَۚ
Tidakkah kamu memperhatikan orang yang mendebat Ibrahim mengenai Tuhannya, karena Allah telah memberinya kerajaan (kekuasaan). Ketika Ibrahim berkata, “Tuhanku ialah Yang menghidupkan dan mematikan,” dia berkata, “Aku pun dapat menghidupkan dan mematikan.” Ibrahim berkata, “Allah menerbitkan matahari dari timur, maka terbitkanlah ia dari barat.” Maka bingunglah orang yang kafir itu. Allah tidak memberi petunjuk kepada orang-orang zalim.

(QS. Al-Baqarah ayat 258)

Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement