REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Penanggung Jawab acara Reuni 212 KH Sobri Lubis mengatakan, Reuni 212 yang akan digelar pada Senin (2/12) akan dihadiri peserta dari luar negeri. Peserta dari luar negeri tertarik karena melihat adanya harapan persatuan umat Islam yang diinisasi Gerakan 212.
KH Sobri menjelaskan, umat Islam dari luar negeri pada awalnya melihat Islam di Indonesia sebagai Islam yang radikal. Namun, setelah melihat keberhasilan Gerakan 212 pada 2017 lalu yang berhasil mengumpulkan jutaan orang, akhirnya mereka antusias melihat persaudaraan peserta 212.
"Khususnya melihat persaudaraan antarumat Islam yang bisa bersatu meski adanya perbedaan mazhab dan perbedaan ormas, tapi bisa bersatu padu. Mereka berharap persatuan Islam dimulai dari Indonesia dan mereka juga ingin mencontoh 212," kata KH Sobri saat konfrensi pers di gedung Gedung Dewan Dakwah Islamiyah Indonesia, Jakarta, Jumat (29/11).
Para tamu dari luar negeri itu, kata dia, datang untuk merasakan langsung kegiatan positif dan membangun yang dilakukan pada Reuni 212. Namun, ia tak menyebutkan secara pasti jumlah peserta dari luar negeri tersebut.
Sekretaris Steering Committee acara Reuni 212 Ustaz Slamet Ma'arif mengatakan, peserta dari luar negeri itu sangat banyak, seperti halnya yang hadir pada tahun kemarin. Namun ia juga tak menyebutkan berapa perkiraan jumlahnya.
Ustaz Slamet menyebut, pada Reuni 212 tahun ini, pihaknya akan meningkatkan koordinasi dengan peserta dari luar negeri. Tak seperti tahun lalu, di mana para peserta dari luar negeri terpencar-pencar tanpa adanya panitia yang membimbing.
Pihaknya pun akan menempatkan peserta dari luar negeri di bagian depan dekat panggung utama Reuni 212 yang digelar di Monas, Jakarta Pusat. "Peserta dari luar negeri itu akan sampai pada hari Ahad di Jakarta. Mereka menginap di berbagai hotel di sekitar Monas dengan biaya mereka masing-masing," kata Ustaz Slamet.
Acara Reuni 212 akan digelar pada 2 Desember 2019 di Kawasan Monas, Jakarta Pusat. Acara akan berlangsung mulai pukul 02.30 WIB hingga 08.30 WIB dengan diawali shalat tahajud berjamaah.
Panita memperkirakan jumlah peserta mencapai satu juta orang. Panitia juga sudah mengantongi izin acara dari pihak Polda Metro Jaya. Persiapan acara diperkirakan sudah mencapai 90 persen.