REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Sebuah serangan penusukan terjadi di Jembatan London (London Bridge) pada Jumat (29/11). Akibat kejadian tersebut dua orang meninggal dan tiga orang terluka. Dikutip dari the Guardian, penyerang menggunakan tanda ia baru saja dibebaskan dari penjara dalam kasus dukungan terhadap terorisme.
Polisi telah menembak mati pelaku. Sebelum ditembak polisi, beberapa pejalan kaki di sekitar lokasi kejadian sempat bergelut dengan pelaku untuk membekuknya.
Dalam sebuah rekaman, warga sipil terlihat bergulat dengan seseorang yang terbaring di tanah di ujung utara jembatan, sebelum ditarik ke tempat yang aman oleh polisi bersenjata yang tiba di tempat kejadian.
Tersangka, yang menurut polisi mengenakan rompi bunuh diri palsu, terbunuh setelah polisi dipanggil ke sebuah insiden penikaman yang berada di dekat jembatan, sekitar pukul 14.00.
Investigator anti-terorisme sedang mencari petunjuk tentang bagaimana serangan itu direncanakan dan apakah ada orang lain yang terlibat dalam komplotan itu. Sejauh ini polisi menduga pelaku melakukan aksinya sendirian.
Dalam sebuah pernyataan pada Jumat malam, Komisaris Polisi Metropolitan, Cressida Dick mengatakan serangan dari awal sampai akhir berlangsung lima menit. Dick menolak mengatakan apakah tersangka diketahui penyidik anti-terorisme sebelum serangan itu. Tetapi beberapa sumber mengatakan pelaku dikenal oleh pihak berwenang di MI5 dan polisi karena keterlibatannya dengan teroris.