REPUBLIKA.CO.ID, BIRMINGHAM -- Seorang peneliti dari Birmingham menemukan jumlah tentara Muslim yang bertempur dalam Perang Dunia Pertama jumlahnya dua kali lipat dari data sebelumnya. Penelitian ini pun mendapatkan penghargaan tertinggi dan mengakui dampak dari penelitian tersebut.
Dosen Senior Sastra Inggris di Birmingham City University, Islam Issa, meraih penghargaan Research Project of the Year: Arts, Humanities, and Social Science di Times Higher Education Awards. Penghargaan ini dikenal sebagai 'Oscar' sektor Pendidikan Tinggi.
Penelitian Issa menemukan setidaknya ada 885 ribu tentara Muslim direkrut oleh Sekutu. Angka ini lebih besar dua kali lipat dari 400 ribu, jumlah yang diperkirakan sebelumnya.
Para peneliti melihat perjuangannya menjelajahi ribuan surat pribadi, arsip bersejarah, buku harian resimen, dan laporan sensus untuk menghasilkan pameran pertama. Pameran ini didedikasikan untuk kontribusi tentara Muslim yang berperang dalam Perang Besar.
Pameran tersebut diberi nama 'Stories of Sacrifice' dan ditugaskan oleh British Muslim Heritage Centre yang berbasis di Manchester. Temuan dalam penelitian ini telah digunakan oleh lembaga-lembaga besar termasuk angkatan bersenjata, pasukan polisi Inggris dan ratusan siswa sekolah sebagai bagian dari program pelatihan keberagaman.
"Tentu saja saya senang. Penghargaan ini benar-benar terasa istimewa. Proyek ini telah menerima banyak perhatian dan ini adalah penemuan terbaik saya. Saya berterima kasih kepada semua orang yang berkontribusi atau mendukung saya. Saya senang beberapa dari mereka dapat menikmati malam ini bersama saya," ucap Issa dilansir di Birmingham City University, Sabtu (30/11).
Temuan dalam penelitian ini juga mengungkapkan kisah-kisah pribadi tentang pengalaman pertama tentara mengunjungi London, peran sepak bola yang dimainkan selama perang, serta dan berbagai peran yang dilakukan oleh pasukan. Di dalamnya juga termasuk pembangunan parit dan pengangkutan barang dan bahan penting. Pameran ini telah dikunjungi oleh sejumlah hadirin terkemuka termasuk HRH The Prince of Wales dan Wali Kota London Sadiq Khan.