REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA-- Ketua Centre for Dialogue and Cooperation and Among Civitasion (CDCC), Din Syamsuddin mengatakan Indonesia bisa menjadi penengah konflik di bagian wilayah timur tengah dengan cara mendorong negara-negara islam melalui Organisasi Kerjasama Islam (OKI). Sehingga perdamaian di wilayah Asia akan terwujud.
“Indonesia harus bisa menjadi penengah karena posisinya yang relevan dan seharusnya bisa menerapkannya dalam kebijakan luar negeri. Lalu, Indonesia harus menunjukkan inisiasi perdamaian di wilayah asia salah satunya memimpin konferensi OKI,” katanya dalam diskusi ‘Konflik Regional dan Persaingan Kekuatan di Timur Tengah’, Conference on Indonesian Foreign Policy (CIFP) 2019 di Jakarta, Sabtu (30/11).
Kemudian, kata dia, Indonesia bisa mengambil peran utama dalam memecahkan konflik melalui konferensi OKI. Lalu, Indonesia harus mendorong negara-negara islam untuk lebih aktif menyelesaikan masalah internal antara negara-negara muslim itu sendiri khususnya di timur tengah.
“Sebagai contoh Indonesia dalam hal ini bisa mendorong negara-negara muslim lain seperti Turki, Pakistan dan negara-negara Afrika Utara untuk membuat gerakan baru,” kata dia.
Sementara itu, Duta Besar Iran untuk Indonesia Mohammad Khoush Heikal Azad mengatakan ia sudah sangat mengusahakan upaya-upaya perdamaian melalui dialog dan kerjasama terutama di Timur Tengah. Lalu, menurutnya Indonesia punya kapasitas untuk mendorong negara-negara lain dalam hal inisiasi.
“Seperti yang dikatakan Prof Din Syamsuddin, Indonesia punya kapasitas untuk mendorong negara-negara lain dalam hal inisiasi. Dalam hal ini penting bagi negara-negara timur tengah untuk mempunyai kemandirian keamanan dibanding ‘mengimpor’ keamanan,” kata dia.