REPUBLIKA.CO.ID, KAIRO -- ISIS mengklaim serangan di London Bridge, Inggris pada Jumat (29/11). Serangan itu dilakukan oleh salah satu anggotanya, meski kelompok itu tidak memberikan bukti.
Kantor berita resmi ISIS Amaq melaporkan, serangan itu dilakukan sebagai tanggapan ISIS terhadap negara yang melawan milisi itu. Mereka akan menargetkan negara-negara yang telah menjadi bagian dari koalisi untuk melawan keberadaan ISIS.
Serangan di London Bridge dilakukan oleh seorang mantan narapidana bernama Usman Khan. Dia melakukan serangan di Fishmongers Hall, ujung utara London Bridge. Kemudian serangan itu berlanjut hingga London Bridge.
Khan berhasil ditembak oleh polisi Inggris setelah menikam dua orang hingga meninggal dan melukai tiga orang lainnya. Dia mengenakan rompi bom bunuh diri palsu ketika melakukan aksinya.
Sebelum peristiwa itu, Khan pernah ditahan dengan kasus terorisme pada 2012. Dia mendapatkan bebas bersyarat pada tahun lalu dengan izin dan alasan yang jelas.
Pada 2017, lokasi yang sama pun menjadi saksi tiga milisi mengendarai sebuah van yang menabrak pejalan kaki dan kemudian menyerang orang-orang di sekitarnya. Insiden itu menewaskan delapan orang dan melukai setidaknya 48 orang. Dwina Agustin/reuters