REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kapendam XVII/Cenderawasih, Kolonel Cpl Eko Daryanto, mengklaim, situasi di wilayahnya aman dan terkendali. Menurutnya, tidak ada pergerakan kelompok kriminal separatis bersenjata (KKSB) pada hari ulang tahun Organisasi Papua Merdeka (OPM).
"Situasi aman terkendali. Nggak ada (gerakan KKSB), aman terkendali," ujar Eko saat dihubungi melalui sambungan telepon, Ahad (1/12).
Eko menjelaskan, seluruh masyarakat melaksanakan ibadah secara tertib dan hikmat pada Ahad ini. Selama kegiatan pun tidak ada gangguan. Ia berharap kondisi tersebut terus-menerus seperti itu hingga natal dan tahun baru ke depan.
"Tak ada gangguan sampai dengan saat ini. Mudah-mudahan sampai natal, tahun baru, dan selamanya juga tidak ada gangguan," terangnya.
Sebelumnya, KKSB diduga melakukan penembakan terhadap kendaraan pengawalan Delta Zona PT Freeport pada Sabtu (30/11). Kendaraan tersebut berisi satu pengemudi dan dua penumpang, salah satunya warga negara asing (WNA).
"Diduga dari kelompok KKSB pimpinan Hengki Wamang menyerang kendaraan pengawalan Delta Zona dengan nomor lambung 01-4762 yang dikemudikan oleh Ramadhani dengan membawa dua penumpang Bapak Latif dan Mathew Philips (WNA)," ujar Eko.
Eko menerangkan, kejadian tersebut bermula ketika sekitar pukul 15.30 WIT mobil Patroli Zona Delta bergerak dari mile 64 menuju mile 58 dengan membawa Mathew, Ramdhani, dan Latief untuk menunggu dan menjemput bus dari Terminal Gorong-Gorong, Kota Timika. Pada 15.50 WIT, terjadi aksi gangguan penembakan di area mile 60 yang dilakukan oleh orang tak dikenal terhadap kendaraan LWB Delta Zona nomor lambung 01-4762 itu.
"Mendengar aksi penembakan yang dilakukan oleh OTK tersebut, pada pukul 16.00 WIT Tim Satgas TNI-Polri langsung bergerak menuju mile 60 untuk memberi bantuan dan mengamankan lokasi serta melakukan pemantauan sekitar area mile 60," kata Kapendam.
Atas kejadian yang terjadi di area mile 60 RPU 47, Distrik Tembagapura, Kabupaten Mimika, Papua itu, Eko mengimbau kepada Satgas TNI-Polri agar lebih waspada terhadap aksi-aksi yang dilakukan oleh kelompok-kelompok kriminal. Terlebih aksi-aksi yang hendak membuat suasana tidak kondusif di Papua.