REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Umum Partai Golkar Airlangga Hartarto mengumpulkan pimpinan - pimpinan Ketua Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Golkar dari berbagai daerah. Konsolidasi itu yang diduga untuk memuluskan langkahnya sebagai calon Ketua Umum Golkar disoal calon ketua umum (caketum) Golkar yang lain.
Caketum Golkar Indra Bambang Utoyo menyebut, Airlangga pada Sabtu (30/11) telah mengumpulkan Ketua DPD I dan II seluruh Sumatra. "AH (Airlangga Hartarto) melakukan konsolidasi pertemuan untuk seluruh ketua DPD I dan II se Sumatera di Padang siang, sore terbang ke Bali untuk wilayah Timur," kata Indra saat dihubungi, Ahad (1/12).
Airlangga, kata Bambang, kemudian mengumpulkan para pimpinan DPD di Bali. Pengumpulan itu diduga tak lain adalah untuk 'mengunci' dukungan para pimpinan DPD sebagai pemilik suara, agar mendukung Airlangga di musyawarah nasional (munas) partai Golkar.
Indra pun menilai, penjaringan dukungan ini seharusnya dilakukan saat munas. "Pasal 50 ART (aturan rumah tangga) Golkar juga menyebut semua proses dr penjaringan hingga pemilihan dilakukan di dalam Munas," kata dia.
Dari kubu calon ketua umum Bambang Soesatyo (Bamsoet), salah satu anggota tim pemenangan Bamsoet, Sultan Zukarnain mempermasalahkan konsolidasi yang dilakukan Airlangga. Ia menuding, konsolidasi itu bersifat intimidatif, melalui surat tertulis yang harus ditandatangani Ketua DPD partai.
"Makanya hari ini mereka berkumpul di Bali, sifatnya sangat intimidasi. Ancamannya apa, apabila tidak memberikan dukungan itu, maka konsekuensinya adalah segera di Plt-kan," kata Sultan di SCBD, Jakarta, Ahad.
Koordinator Tim 9 yang mendukung Bamsoet, Cyrillus Kerong mengatakan, bila pertemuan yang digelar Airlangga bermaksud baik, maka timnya tidak akan mempermasalahkan. Namun, dirinya mengingatkan agar jangan sampai terjadi hal yang melanggar AD/ART dalam pertemuan Airlangga, maupun dalam proses pemilihan orang nomor satu di Golkar.
"Kalau nanti kami menemukan indikasi secara nyata bahkan apa yang dilakukan itu melanggar AD/ART kami call untuk membuat munas sesuai dengan AD ART," kata dia menegaskan.
Meski sudah memutuskan maju sebagai caketum, Airlangga diketahui belum mengambil maupun menyerahkan formulir yang dibuka tanggal 28 November sampai 2 Desember 2019. Airlangga diprediksi akan hadir pada 2 Desember 2019.
Golkar sendiri akan menggelar Munas yang salah satu agendanya memilih ketua umum Golkar periode 2019 - 2024 pada 3 sampai Desember 2019. Munas akan dihadiri kurang lebih 1700 peserta.